HarianNusa.com, Mataram – Hampir seluruh wilayah di NTB masuk dalam kategori Hari Tanpa Hujan (HTH). Berdasarkan pengamatan Stasiun Klimatologi Lombok Barat dari peta distribusi curah hujan dasarian II September 2017 curah hujan di NTB didominasi dalam kategori rendah atau kurang dari 10 mm dasarian.
“Dari Monitoring HTH dasarian II September 2017, kondisi HTH secara dominan berada dalam kategori ekstrim (>60 hari tanpa hujan),” ujar Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto SP., MM, Jumat (22/9).
Berikut daftar wilayah yang masuk dalam kategori ekstrim lebih dari dua bulan tanpa hujan:
Lombok Timur: Aikmel (72 hari), Labuhan Haji (73 hari), Pringgabaya (74 hari), Sambelia (136 hari), Sembalun (70 hari);
Lombok Tengah: Mujur (72 hari), Bilelando (73 hari), Mertak (72 hari);
Kota Mataram: Selaparang (72 hari);
Lombok Barat: Lembar (72 hari), Sigerongan (72 hari), Pelangan (68 hari), Sekotong (72 hari);
Lombok Utara: Bayan (72 hari), Gangga (85 hari), Sambik Bangkol (73 hari), Pemenang (86 hari), Tanjung (91);
Sumbawa: Alas (72 hari), Alas Barat (73 hari), Labuhan Badas (114 hari), Labangka (68 hari), Lape (73 hari), Moyo Utara (72 hari), Moyohilir (67 hari), Moyohulu (72 hari), Orong telu (72 hari), Plampang (68 hari), Rhee (74 hari), Sumvbawa (72 hari), Utan (72 hari);
Sumbawa Barat: Jereweh (76 hari);
Kabupaten Bima: Madapangga (98 hari), Palibelo (85 hari), Sanggar (74), Sape (156 hari), Soromandi (98 hari, Wawo (85 hari);
Kota Bima: Asakota (98 hari);
Dompu: Pajo (99 hari), Pekat (72 hari). (sat)