FPR NTB Kecam Keras Tindakan Represif Pembubaran Aksi Damai Banyumas

- Advertisement -

HarianNusa.com, Mataram – Front Perjuangan Rakyat (FPR) NTB menggelar aksi solidaritas mengecam tindakan represif aparat Polsek Banyumas yang melakukan pembubaran aksi damai serta pemukulan sejumlah massa aksi pada Senin (9/10) lalu. Aksi FPR NTB dilakakukan di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Selasa (10/10) kemarin.

Puluhan massa aksi membentang spandung terkait protes mereka atas tindakan aparat. Massa juga berorasi meminta pihak kepolisian membebaskan 24 massa aksi yang ditangkap aparat saat kericuhan terjadi.

- Advertisement -

Sebelumnya, demo di Kabupaten Banyumas dilakukan massa aksi terkait penolakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Massa hendak menggelar aksi menginap di depan Kantor Bupati Banyumas. Namun polisi dan Satpol PP melakukan tindakan represif dengan pemukulan dan pembubaran paksa aksi tersebut.

Sejumlah massa aksi dipukul petugas. Bahkan wartawan yang melakukan peliputan turut dipukul dan diintimidasi polisi. Beberapa wartawan diminta untuk menghapus gambar pada kameranya.

“Kami menyayangkan tindakan bupati yang tidak mau menemui warganya untuk mendengar dan menyerap aspirasi warganya, serta mengecam tindakan bupati yang lepas tanggung jawab dan menuntut kepada Bupati Bayumas mengambil tanggung jawab penuh  terhadap korban dan kerugian yang dialami massa aksi dan meminta untuk memenuhi tuntutan warga,” ujar Koordinator FPR NTB, Zuki Zuarman.

- Advertisement -

Massa aksi juga menuntut pencabutan izin PT Sumber Alam Energy (SAE). Massa menilai tindakan pembubaran aksi damai di Banyumas layaknya penggusuran petani Jurang Koak yang dilakukan polisi beberapa pekan lalu. Upaya represif tersebut tidak mencerminkan polisi sebagai pengayom masyarakat.

“Pemukulan dan penangkapan terhadap massa aksi yang melakukan aksi damai, aparat kepolisian Bayumas dalam hal ini tidak menunjukan peran dan fungsinya di dalam menjaga dan menganyomi masyarakat dalam penegakan demokrasi dan hak asasi manusia,” tegasnya. (sat)

- Advertisement -
Rabu, Juni 25, 2025

Trending Pekan ini

Gubernur NTB Gerak Cepat Instruksikan Evakuasi Wisatawan Brazil yang Jatuh di Jurang Rinjani

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr....

PLN dan Pemprov NTB Bahas Pengembangan Energi Terbarukan Menuju NTB Hijau 2050

HarianNusa, Mataram — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah...

Maman : Sekda NTB Harus Sejalan dengan Gubernur, Tak Boleh Ada “Dua Matahari”

HarianNusa, Mataram – Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi...

Lalu Gita Ariadi Resmi Dilantik Jadi Dosen IPDN, Gubernur NTB Tunjuk Plh Sekda Sementara

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)...

Komisi IV DPRD NTB Terima Aspirasi Komunitas Sopir Logistik, Siap Jembatani Tuntutan Para Sopir

HarianNusa, Mataram - Komisi IV DPRD Provinsi Nusa Tenggara...
Rabu, Juni 25, 2025

Berita Terbaru

Yusron Hadi: Transisi Sekda NTB Tunjukkan Kelas Kepemimpinan Iqbal-Dinda yang Bermartabat

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik...

Dinsos Lobar Verifikasi Ulang Data Bansos: 39 Ribu Penerima Dikeluarkan karena Dianggap Mampu

HarianNusa, Lombok Barat - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok...

Peresmian Program Sarana Air Bersih PT Telkom, Kadis PU Lobar : Semoga Program  ini Dapat Berlanjut ke Desa Lainnya

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama...

Maman : Sekda NTB Harus Sejalan dengan Gubernur, Tak Boleh Ada “Dua Matahari”

HarianNusa, Mataram – Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi...

Nasdem NTB Siap Lantik Kepengurusan Baru, Mori Hanafi: Mayoritas Kader Internal

HarianNusa, Mataram - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem...

Lalu Gita Ariadi Resmi Dilantik Jadi Dosen IPDN, Gubernur NTB Tunjuk Plh Sekda Sementara

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)...
Rabu, Juni 25, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!