HarianNusa.com, Dompu – Keributan terjadi antara anggota TNI dan polisi di Dompu, Jumat (13/10). Keributan tersebut terjadi lantaran kesalahpahaman antara dua pihak tersebut.
Kejadian bermula saat anggota Satlantas Polres Dompu telah melaksanakan kegiatan rawan pagi untuk mencegah terjadinya pelanggaran lalu lintas dan kejahatan lainnya.
Saat itu sebuah motor yang membonceng anggota TNI yang sedang cuti bertugas melintas. Kendaraan tersebut diberhentikan Bripka Hadi Arianto lantaran tidak menggunakan helm.
Di saat itu dikabarkan terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan keributan antara anggota polisi dan personel TNI Yonif 611/Awang Long di Kalimantan Timur yang diketahui bernama Pratu Arif Rahman.
Keributan tersebut berhasil diredam, dan kedua pihak meninggalkan lokasi keributan. Namun beberapa saat kemudian anggota TNI yang terlibat perkelahian kembali ke lokasi kejadian, namun di sana tidak ditemukan anggota Satlantas yang terlibat keributan dengannya.
Anggota TNI tersebut kemudian melihat anggota Sabhara Polres Dompu yang sedang berjaga di depan Kantor Cabang BNI Dompu, yakni Briptu Edo Mardianto dan anggota Pam Obvit Polres Dompu, Bripka Arthayasa.
Diduga anggota TNI tersebut ingin menyerang dan sempat terdengar tembakan dua kali. Namun kedua polisi yang berjaga tersebut lari ke belakang kantor BNI dan melompati pagar bersembunyi di rumah warga.
Sementara Polda NTB mengatakan kericuhan tersebut bukan merupakan konflik, melainkan hanya salah paham antara masing-masing pihak. “Tidak ada konflik, cuma salah paham biasa,” ujar Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti ditemui di Lapangan Tembak Brimob Polda NTB.
Bahkan Wakapolres Dompu dan Kasdim 1614/Dompu menjalani komunikasi dengan melaksanakan sholat Jumat berjamaah. Kini situasi telah kondusif. Polisi dan TNI mendalami kronologis kasus tersebut untuk diselesaikan dengan cara perdamaian, sehingga bentrokan tersebut tidak berlanjut yang dapat meresahkan masyarakat. (sat)