Relawan KRC NTB Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Agung

- Advertisement -

HarianNusa.com, Mataram – Setelah sebulan diterbitkan status awas terhadap Gunung Agung, jumlah pengungsi mengalami peningkatan. Relawan Korps Respon Cepat (KRC) NTB turun langsung melihat kondisi para pengungsi yang masih bertahan di posko pengungsian dengan membawa donasi yang terkumpul dari para donatur yang ada di NTB, Minggu (22/10).

Menurut relawan KRC NTB, dari hasil pengamatan di dua posko pengungsian, yakni Posko Kampung Kusamba dan Posko Kampung Lebah sebagian besar para pengungsi sudah balik ke rumah masing masing. Di Posko Kusamba, pengungsi yang bertahan hanya 250 jiwa. Relawan KRC kemudian memberi donasi kepada para pengungsi yang masih bertahan di sana.

- Advertisement -

“Perlu diketahui bahwa, permasalahan yang sedang terjadi di sana adalah para balita kekurangan popok dan susu formula,” ujar seorang relawan KRC NTB, Wahyu, Selasa (24/10).

Sebaliknya, di Posko Gor Swecapura masih banyak pengungsi yang memilih bertahan di posko pengungsian.

“Berdasarkan informasi yang kami terima dari salah seorang pengungsi yang masih bertahan di sana. Para pengungsi yang berada di Gor Swacepura kurang lebih berjumlah 1.500 jiwa,” pungkasnya.

- Advertisement -

Dari data yang diperoleh KRC NTB,  di Pos Komando Bencana Erupsi Gunung Agung, sampai tanggal 22 Oktober 2017 pukul 18.00 waktu setempat, tercatat ada 134.500 jiwa yang mengungsi di 390 titik posko pengungsian akibat erupsi.

Adapun masyarakat yang terdampak sesuai dengan Kawasan Rawan Bencana antara lain:

- Advertisement -
  1. Kawasan Rawan Bemcana III (Desa Jungutan, Bhuana Giri, Sebudi, Besakih, Dukuh, Ban)
  2. Kawasan Rawan Bencana II (Desa Amertha Buana, Datah, Pidpid, Pempatan, Tulamben)
  3. Kawasan Rawan Bencana I (Desa Tista, Culik, Simpar, Labasari, Nawakerthi, Kubu, Sukadana, Batu Ringgit, Ababi, Abang, Bebandem, Sibetan, Budakeling, Duda, Duida Utara, Selat, Peringsari, Muncan, Duda Timur, Menanga).

“Para pengungsi akan tetap bertahan di posko pengungsian sampai tanggap darurat selesai pada tanggal 26 Oktober 2017,  jika aktivitas vulkanis Gunung Agung tidak meningkat maka warga akan diizinkan pulang, namun jika masih mengkhawatirkan  kemungkinan Masa Tanggap Darurat akan diperpanjang lagi oleh pemerintah setempat,” tuturnya. (sat)

- Advertisement -
Minggu, Juli 6, 2025

Trending Pekan ini

Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Terkuak, Polda NTB Tetapkan 3 Tersangka

HarianNusa, Mataram – Misteri kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota...

Jambret Korban Hingga Jatuh, Pemuda Asal Sekarbela Ditembak

HarianNusa.com, Mataram – Kejahatan jambret kembali terjadi di Kota...

Damkar Lobar Gerak Cepat Padamkan Api Dalam Hitungan Menit

HarianNusa, Lombok Barat  - Sebuah insiden konsleting listrik yang...

Listrik untuk Rakyat, PLN Tingkatkan Kontribusi Energi Hijau di NTB

HarianNusa, Mataram — PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara...
Minggu, Juli 6, 2025

Berita Terbaru

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah Dilakukan  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...

Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Terkuak, Polda NTB Tetapkan 3 Tersangka

HarianNusa, Mataram – Misteri kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota...

Damkar Lobar Gerak Cepat Padamkan Api Dalam Hitungan Menit

HarianNusa, Lombok Barat  - Sebuah insiden konsleting listrik yang...

Listrik untuk Rakyat, PLN Tingkatkan Kontribusi Energi Hijau di NTB

HarianNusa, Mataram — PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara...

Pengukuhan DWP, Wabup UNA : Mari Bersinergi Mewujudkan Lombok Barat Sejahtera Dari Desa

HarianNusa, Lombok Barat - Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lombok...

Pasca Insiden Kecelakaan, TNGR Siapkan Langkah Konkret Perbaiki Layanan dan Tata Kelola Pendakian Rinjani

HarianNusa, Mataram -  Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menjadi...
Minggu, Juli 6, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!