Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img
BerandaHeadlineDemo HMI Cabang Mataram Berujung Ricuh

Demo HMI Cabang Mataram Berujung Ricuh

- Advertisement - Universitas Warmadewa

HarianNusa.com, Mataram – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram menggelar aksi demonstrasi tiga tahun kepemimpinan Jokowi-JK. Aksi digelar pagi tadi, Senin (30/10) di Mapolda NTB.

Ratusan massa membawa replika keranda jenazah menggelar orasi di gerbang Mapolda NTB.  Massa mengklaim kinerja Jokowi dalam tiga tahun kepemimpinannya jauh dari harapan. Menurut massa, kemiskinan masih ada di mana-mana, kasus korupsi terus bertambah, moral bangsa merosot, daya ekonomi masyarakat rendah, situasi politik karut marut dan masalah lainnya.

Massa juga menuntut pemerintah untuk menghentikan utang pada luar negeri. Pasalnya utang pada luar negeri terus bertambah dan menjadi beban rakyat untuk melunasinya.

Selain itu, massa juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian Polda Metro Jaya yang membubarkan aksi mahasiswa pekan lalu dengan melakukan pemukulan dan penahanan aktivis mahasiswa. Padahal saat itu mahasiswa tengah berunjukrasa tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Terlihat seorang polisi memukul aktivis HMI. (satria/hariannusa.com)

“Kepolisian Republik Indonesia yang menjadi harapan rakyat kini telah menjadi alat kekuasaan. Kejadian-kejadian yang terjadi, tindakan represivitas dari kepolisian di NTB maupun yang terjadi di Polda Metro Jaya bentuk di mana kepolisian menjadi alat kekuasaan,” ujar seorang aktivis HMI, Andi Kurniawan.

Massa yang semula berorasi di depan Polda, bergerak mundur ke jalan raya. Alhasil aksi saling dorong antara massa dan polisi tak terhindarkan. Aksi saling dorong berubah menjadi kericuhan. Beberapa polisi terlihat menarik paksa dan mendorong mahasiswa agar tidak berada di tengah jalan.

Situasi semakin tidak kondusif ketika beberapa polisi hendak mengamankan seorang aktivis, namun rekan aktivis lainnya berusaha mencegahnya. Terdengar seorang polisi berteriak “Bubarkan… Bubarkan” pada rekan polisi lainnya agar demo mahasiswa dibubarkan paksa.

Bahkan seorang aktivis yang mencoba menenangkan polisi dan massa aksi turut dipukul petugas. Beberapa saat kericuhan berlangsung, situasi kembali kondusif. Massa kemudian kembali ke gerbang Polda NTB dan melanjutkan aksinya.

Massa menuntut agar Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Firli SH, M.Si menemui massa, namun lantaran berada di luar daerah, pejabat Polda lainnya yang menggantikan Kapolda menemui massa.

Massa juga menyuarakan tuntutan agar pemerintah memberikan perhatian khusus di sektor pendidikan, ciptakan harmonis antar lembaga negara, menolak segala bentuk represifitas aparat dan mengajak seluruh rakyat Indonesia melawan otoritarian pemerintah.

Massa kemudian membubarkan diri dan melanjutkan aksinya dengan longmart menuju Kantor DPRD NTB. (sat)

RELATED ARTICLES
spot_img
Sabtu, Juli 27, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Sabtu, Juli 27, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -