HarianNusa.com, Mataram – Dua jenazah terduga teroris yang tewas saat kontak senjata di Bima, akhirnya tiba di RS Bhayangkara Mataram. Jenazah tiba menggunakan mobil ambulan Polres Bima Kota pukul 06.00 Wita, Selasa (31/10).
Dua jenazah tersebut diletakan dalam satu mobil ambulan dengan dikawal satu mobil polisi. Satu jenazah kemudian dibawa di ruang otopsi rumah sakit. Sementara satu jenazah lagi disimpan dalam ruang pendingin kamar jenazah.
Sebelumnya pada Senin (30/10) kemarin, sekitar pukul 08.30 Wita terjadi kontak senjata Densus 88 Mabes Polri dengan terduga kelompok teroris jaringan Imam Munandar yang tergabung dalam JAT.
Kontak senjata terjadi di Pegunungan Oi Sarume, Dusun Mawu Dalam, Desa Mawu, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima.
Adapun identitas kedua terduga teroris yang tewas adalah Muhammad Amirullah alias One Dance (37) dan Rahmad Fadhlidzil Jalal alias Yaman (27). Keduanya merupakan warga Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.
Kedua pelaku diduga merupakan pelaku penembakan terhadap dua anggota Polres Bima Kota yang terjadi pada 11 September 2017 lalu.
Kabid Humas Polda NTB, AKBP Dra Tri Budi Pangastuti mengatakan, dalam penggerebekan kemarin, polisi menembak mati pelaku, setelah sebelumnya telah memberikan tembakan peringatan sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Keduanya terpaksa dilumpuhkan karena melawan petugas dengan kontak tembak,” ujarnya.
Polisi juga berhasil mengamankan dua pucuk senjata api rakitan laras pendek, 10 butir peluru yang dibungkus dengan kain, sebilang parang, sepasang sandal jepit dan uang Rp 90 ribu.
Proses evakuasi jenazah terkendala jalan yang terjal. Jenazah kemudian dimasukan dalam kantong jenazah kemudian dibawa dengan diikat menggunakan kayu.
Sementara awak media telah menunggu kedatangan jenazah sejak malam tadi. Namun pada pagi tadi jenazah baru tiba usai dibawa menggunakan kapal laut. (sat)