HarianNusa.com, Mataram – Kedatangan Presiden Indonesia Joko Widodo di Pulau Lombok disambut demo puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram, Kamis (23/11).
Titik kumpul massa HMI di Gelanggang Pemuda, Kota Mataram. Sebelum melakukan longmarch, massa menggelar orasi di Gelanggang Pemuda. Demonstrasi tersebut dikawal ketat TNI dan Polri.
Saat massa hendak keluar untuk menggelar longmarch, puluhan aktivis dihadang petugas gabungan TNI/Polri. Ketegangan sempat terjadi antara aparat dan mahasiswa. Bahkan petugas merampas dan menyita atribut aksi milik HMI.
Akibat halangan menggelar longmarct, massa HMI terpaksa menggelar mimbar bebas di area gelanggang.
Kedatangan Jokowi di Lombok dalam rangka membuka acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017. Ketua Umum HMI Cabang Mataram, L. Kusuma Dedy Wijaya mengatakan aksi tersebut murni sebagai bentuk penyampaian aspirasi dan tidak mengganggu jalannya Munas dan Konbes.
“Aksi HMI Cabang Mataram murni menyampaikan aspirasi, bukan mengganggu proses pelaksanaan Munas NU,” ujarnya.
HMI menuntut presiden untuk mencabut rencana peralihan hak pengelolaan aset negara pada pihak asing khususnya yang ada di NTB.
“Tetapi karena momentum kehadiran presiden berkaitan dengan rencana peralihan hak pengelolaan aset negara, HMI Cabang Mataram meminta pemerintah untuk tidak memberikan (aset negara) ke asing dengan alasan apapun,” pungkasnya.
Selain menuntut pengembalian aset negara yang dikuasai asing, HMI juga menuntut agar pemerintah menghentikan utang pada luar negeri dan mencabut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas yang dinilai mereduksi demokrasi bangsa. (sat)
