HarianNusa.com, Mataram – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan HUT NTB ke-59 tahun 2017, Bank Indonesia bersama Pemerintah NTB, Perbankan dan Pertamina mencanangkan sistem pembayaran non-tunai di SPBU.
Pencanangan tersebut ditandai dengan penandatanganan lembar pencanangan oleh Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, M.A, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Prijono, dan General Manager MOR V Pertamina Ibnu Chouldum di Islamic Center Mataram, Minggu (17/12/2017).
Kepala Perwakilan BI provinsi NTB, Prijono melalui siaran pers yang disampaikan kepada media ini mengatakan, sistem pembayaran non-tunai di SPBU merupakan implementasi dari Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan oleh Bank Indonesia sejak tahun 2014. Pencanangan sistem pembayaran non-tunai di SPBU NTB ini merupakan implementasi dari GNNT tersebut, yang disinergikan dengan berbagai pihak yaitu Pemerintah Provinsi NTB, Perbankan, PT. Pertamina, Hiswana Migas, serta Telkomsel, Indosat, dan XL sebagai provider.
“Dalam implementasinya, sistem pembayaran non-tunai di SPBU akan dapat mendorong efisiensi dalam bertransaksi sehingga memudahkan konsumen,” katanya.
Ditambahkannya, adapun implementasi pembayaran non-tunai di SPBU akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal akan dilaksanakan di sembilan SPBU yang berlokasi di Kota Mataram dan sekitarnya.
“Adapun kesembilan SPBU tersebut adalah SPBU Karang Jangkong, SPBU Selagalas, SPBU Rintamnutaraya, SPBU Lembar, SPBU Dasan Cermen, SPBU Pagesangan, SPBU Kekalik, SPBU Meninting, dan SPBU Adisucipto,” sebutnya.
Dalam pelaksanaannya, pembayaran non-tunai di SPBU melibatkan enam bank yaitu Bank NTB, BRI, BNI, Mandiri, BTN dan BCA.
“Transaksi non-tunai dapat menggunakan kartu debit, kartu ATM, maupun uang elektronik dari perbankan yang terlibat,” Jelasnya.
Selain pencanangan gerakan non-tunai di SPBU, Bank Indonesia Provinsi NTB juga meluncurkan hasil penelitian terkait Komoditas Produk Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Provinsi NTB, yang mengulas terkait komoditas potensial yang dapat dikembangkan per masing-masing Kab/Kota di NTB.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian memiliki peran yang penting dan strategis. UMKM di Indonesia tercatat menyerap 114,14 juta tenaga kerja, dan berkontribusi terhadap 60,34% dari total perekonomian. Besarnya potensi UMKM tersebut, mendorong Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB melakukan riset untuk memetakan Komoditas Produk Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di masing–masing Kabupaten/Kota di sepanjang tahun 2017.
Hasil KPJU ini diharapkan dapat memberikan informasi pengenai KPJU Unggulan yang perlu diprioritaskan untuk dikembangkan. Hasil riset juga mengulas berbagai permasalahan – permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan UMKM, hingga rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan dalam pengembangan komoditas unggulan dimaksdud. Dengan demikian, hasil KPJU diharapkan menjadi kado istimewa dari Bank Indonesia kepada Provinsi NTB yang tengah memperingati jadi jadi yang ke-59. (f3)