HarianNusa.com, Mataram – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2017 dengan tema ‘Memperkuat Momentum’ di Gedung Serbaguna Kantor Perwakilan BI provinsi NTB, Kamis (21/12/2017).
Kepala perwakilan BI NTB, Prijono dalam sambutannya memaparkan tentang ekonomi global, ekonomi nasional, ekonomi NTB.
Ia mengatakan BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2017 terkontraksi pada kisaran 0,1 persen sampai 0,5 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi non tambang berada pada rentang 5,7 persen sampai 6,1 persen (yoy).
“Inflasi kami perkirakan berada pada rentang 3,0 persen sampai 3,5 persen (yoy), berada dalam batas bawah koridor target inflasi nasional sebesar 4+-1 persen,” ujarnya.
Selain itu Prijono juga menyampaikan momentum ekonomi, di mana dikatakan perekonomian NTB di masa akan datang diperkirakan akan semakin membaik, apabila melangkah bersama memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi yang ada.
“Kami mencatat ada tiga momentum yang dapat dimanfaatkan yakni momentum perbaikan ekonomi global, era ekonomi digital, dan momentum peningkatan investasi,” ungkapnya.
Prijono menyebutkan ada empat tantangan ekonomi NTB ke depan yakni tantangan pertama terdapat pada struktur ekspor NTB yang masih didominasi oleh komoditas sumber daya alam mentah. Tantangan kedua terdapat pada peningkatan daya saing pariwisata. Tantangan ketiga yakni potensi meningkatnya arya urbanisasi.Tantangan keempat terdapat pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Tingginya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang ada di NTB masih harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM yang ada,” kata Prijono.
Di samping itu Prijono juga menyampaikan arah kebijakan publik, arah kebijakan Bank Indonesia.
Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, BI turut mendorong perkembangan UMKM untuk memperkuat pengendalian inflasi dari sisi supply, meningkatkan kapabilitas UMKM melalui program kewirausahaan dan mendorong komitmen bank untuk memenuhi target rasio kredit UMKM sebesar minimum 20 persen pada tahun 2018.
“Di provinsi NTB pada tahun 2017 ini BI mengembangkan klaster bawang putih di Kabupaten Lombok Timur, pengembangan klaster gula aren di Lombok Barat, peresmian biodigester di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Sumbawa, dan pengembangan klaster kelompok tenun di kabupaten Lombok Timur,” terangnya.
Acara dihadiri Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, M.A, Jajaran Forkopindo NTB, Kepala BNN NTB, OJK, Kepolisian dan TNI, para pelaku usaha dan pimpinan perbankkan di NTB, pejabat baik pemerintah kota/kabupaten se NTB dan tamu undangan lainnya. (f3)