HarianNusa.com, Mataram – Pilkada serentak di NTB akan digelar 27 Juni 2018 mendatang. Pesta demokrasi tersebut meliputi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur dan Lombok Barat, serta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bima.
Polda NTB sedini mungkin bersiap menghadapi pesta demokrasi tersebut melalui simulasi pengamanan dan penanganan konflik, bila saat Pilkada nanti terjadi konflik bagi pendukung masing-masing calon.
Bertempat di Lapangan Rembiga Kota Mataram, dilakukan Apel Gelar Pasukan dan Peragaan Simulasi Ops Mantap Praja Gatarin 2018. Personel kepolisian melakukan simulasi pengendalian bentrokan.
Kapolda NTB, Brigjen (Pol) Drs. Firli, SH., M.Si, dalam pidatonya meminta setiap calon kepala daerah untuk selalu menjunjung tinggi kedewasaan dalam berdemokrasi.
“Saya sebagai Kapolda mengharapkan kepada masing-masing pasangan calon kepala daerah untuk menjunjung tinggi kedewasaan dalam berdemokrasi agar menghormati siapapun calon yang terpilih,” ujarnya, Jumat (5/1).
Dalam pesta demokrasi tentunya akan ada yang menang dan yang kalah. Untuk itu Kapolda berharap pada masing-masing calon untuk menerima apapun hasil pemilu atau melalui mekanisme hukum jika hasil pemilu nanti dirasa tidak adil.
“Kita minta kepada masing-masing calon untuk siap menang dan siap kalah. Tidak mungkin semua menang, gunakan cara-cara sesuai dengan koridor hukum dan semua pihak tidak menghalalkan segala cara,” pungkasnya.
Setiap calon diminta untuk berkompetisi secara sehat sebagai suatu warisan berdemokrasi pada anak cucu kelak. Karena iklim kompetisi yang sehat dapat menghindari terjadinya perpecahan di tengah masyarakat.
“Iklim kompetisi sehat harus kita bangun, karena ini menjadi warisan bagi anak cucu kita dalam menjalankan praktik demokrasi,” ucapnya. (sat)