Hariannusa.com, Lombok Barat – Akreditasi Paripurna merupakan akreditasi tertinggi yang dikeluarkan Komite Akresitasi Rumah Sakit (KARS) selaku lembaga independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang juga bertanggung jawab kepada menteri kesehatan RI. Di mana akreditasi bintang satu sendiri disebut lulus perdana, bintang dua disebut tingkat dasar, bintang tiga disebut tingkat madya, bintang empat disebut tingkat utama dan bintang lima disebut tingkat paripurna.
KARS menetapkan RSUD Patut Patuh Patju (Tripat) Lombok Barat menjadi Rumah Sakit Terakreditasi Paripurna dengan raihan bintang lima.
Predikat Paripurna tersebut diraih RSUD Tripat setelah menjalani penilaian selama tiga hari, sejak tanggal 14 hingga 16 Desember 2017 lalu. Hasil penilaian itu secara resmi diumumkan melalui website resmi milik KARS, Rabu (3/1) kemarin.
Direktur RSUD Tripat, drg. Arbain Ishak menyampaikan ucapan syukur atas Akreditasi Paripurna yang diraih rumah sakit tempatnya bertugas tersebut.
“Syukurlah RSUD Tripat lulus akreditasi tingkat paling tinggi yakni paripurna, dengan demikian maka pelayanan, sarana prasarana, SDM dan lainnya di rumah sakit ini sudah diakui dengan kualitas paripurna,” katanya
drg. Arbain mengakui dengan akreditasi paripurna ini semakin menambah rasa percaya dirinya untuk menjadikan RSUD Tripat naik kelas menjadi RSUD Tipe B.
Selain RSUD Tripat, Rumah Sakit dengan kualitas paripurna juga sudah dimiliki beberapa Rumah Sakit di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kelima Rumah Sakit tersebut, yaitu RSUP NTB, RSUD Kota Mataram, RSJ Mutiara Sukma , RS Harapan Keluarga dan RSUD Tripat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran RSUD Tripat, drg. Mawarni Setyaningsih mengatakan, pihak RSUD Tripat telah memulai persiapan penilaian sejak tahun 2016.
“Sejak 2016 lalu kami sudah melakukan persiapan penilaian mulai dari penguatan komitmen dengan menggelar kegiatan outbond dan melakukan kesepakatan yang dituangkan dalam penandatanganan komitmen,” jelasnya.
Tak hanya itu, RSUD Tripat juga melakukan berbagai upaya dengan meningkatkan sarana dan prasarana baik medis maupun non medis dan peningkatan kualitas SDM dengan menggelar berbagai pelatihan, magang dan workshop.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan pedoman akreditasi versi 2012, yang terdiri dari 15 bab penilaian. Ke lima belas bab tersebut kemudian terbagi dalam tiga kelompok meliputi kelompok manajemen, kelompok medis dan kelompok keperawatan. (f3)
