HarianNusa.com, Lombok Barat – Camat Gerung, Mulyadi melantik sebanyak 16 kepala lingkungan se-Kecamatan Gerung, Kantor Camat Gerung, Selasa (9/1/2018). Pelantikan tersebut dihadiri langsung Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.
Dalam kesempatan itu, Fauzan mengajak para kepala lingkungan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan terus menjaga kebersamaan.
Menjadi seorang pejabat, kata Fauzan, pada hakikatnya memiliki dua sisi, yaitu tanggung jawab dan juga suatu penghormatan kepada diri selaku pejabat.
“Hakikatnya kedua hal tersebut menjadikan kita melakukan hal yang sama. mau anggap menjadi beban ataupun penghormatan, konsekuensi yang diharapkan adalah sama, yaitu memberikan yang terbaik bagi masyarakat kita,” katanya.
Kecamatan Gerung sebagai ibu kota kabupaten ke depannya di harapkan harus lebih baik lagi, baik masyarakat maupun aparaturnya.
Dikatakan Fauzan, Sebelumnya, Pemkab Lombok Barat telah menyerahkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Gerung ke Kementerian Dalam Negeri. Hal itu dilakukan agar Gerung sebagai ibu kota kabupaten bisa lebih mudah diatur mulai dari jalan, irigasi dan lain sebagainya.
“Sehingga kalau RDTR ini sudah disahkan oleh Kemendagri, banyak keistimewaan yang akan kita dapatkan dari Pemerintah Pusat,” jelas Fauzan sambil mengatakan bahwa RDTR ini memang tidak mencakup seluruh Kecamatan Gerung, namun hanya mencakup tiga kelurahan dan tiga desa saja.
Disebutkan Fauzan RDTR yang diajukan meliputi tiga kelurahan dan tiga desa, bukan untuk merubah tiga desa menjadi tiga kelurahan, melainkan menjadikan ketiga desa tersebut sebagai kawasan ibu kota kabupaten.
“Hal ini sering ditafsirkan berbeda oleh orang. Saya mendengar kalau saya sudah mengajukan tiga desa itu menjadi kelurahan, padahal tidak ada hubungannya,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Lingkungan Perumahan Pemda (Perumda) Selatan Fathurrahman berharap, dengan adanya kepala lingkungan yang baru ini ada penyegaran di wilayah kelurahan masing-masing.
Ia juga berharap ke depannya dengan sudah diajukannya RDTR oleh bupati, akan membawa percepatan pembangunan baik itu dari segi infrastruktur yang nantinya juga tentu akan dibarengi dengan pola pikir dan paradigma masyarakat, yaitu harus bisa mengimbangi baik itu dari segi kebersihan dan juga kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik lainnya.
“Kepala lingkungan merupakan ujung tombak pemerintahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tentunya koordinasi dengan Pemerintah Daerah jangan sampai terputus untuk terus bisa mensosialisasikan program-program dari Pemerintah Daerah sendiri,” pungkas Fathurrahman. (f3)
