HarianNusa.com, Mataram – Ratusan nelayan di pesisir Pantai Ampenan terpaksa tidak melaut akibat cuaca buruk. Untuk memenuhi kebutuhan ikan di pasar, pengusaha ikan mendatangkan dari luar Pulau Lombok.
Hampir dua minggu nelayan di pesisir Pantai Pondok Prasi, Ampenan mengaku tidak melaut untuk mencari ikan karena cuaca buruk dan tingginya gelombang.
“Kami tidak berani melaut dengan cuaca seperti ini, anginnya kencang dan gelombang lebih dari satu meter,” kata Sahrim salah seorang nelayan di Kampung Pondok Prasi Ampenan, Sabtu (13/1).
Selama tidak melaut ia mengaku menggunakan waktu mereka untuk memperbaiki jaring dan perahu yang rusak.
“Begini sudah kalau tidak melaut, kami memperbaiki perahu dan jaring yang rusak,” sambungnya.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama tidak melaut, Sahrim mengaku terpaksa berhutang dan akan membayar jika sudah melaut.
“Terpakse ite berutang juluq (terpaksa kita berutang dulu/red), lamun ndek meno ape jakq kadu belanje senine anak (kalau enggak begitu, enggak ada untuk belanja anak istri),” tuturnya.
Sementara, salah seorang pengepul dan pengusaha ikan di Ampenan, Marlina mengaku selama para nelayan di Pondok Prasi Ampenan tidak melaut, untuk memenuhi kebutuhan ikan laut di pasaran ia memasok dari Pulau Jawa.
“Selama nelayan tidak melaut, kami mendatangkan dari Pulau Jawa, kalau tidak begitu tidak ada ikan di pasar,” katanya.
Disebutkan, jumlah ikan laut yang dipasok dari Pulau Jawa setiap harinya mencapai puluhan ton untuk jenis ikan tongkol saja.
“Karena kalau di pasar jenis ikan tongkol yang sering dicari karena harganya relatif lebih murah,” jelasnya sambil menunjukkan ikan tongkol yang baru saja datang dari Pulau Jawa.
Untuk harga ikan-ikan tersebut, Marlina mengakui mengalami kenaikan, kondisi ini dianggapnya wajar karena untuk mendatangkan ikan dari luar pulau tentu juga memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga dengan demikian harga dari tingkat pengepul juga mengalami kenaikan.
“Kalau dari nelayan sendiri harganya Rp 2000,- sampai Rp. 3000,- tapi kalau kita datangkan dari luar pulau bisa sampai Rp. 5000,- per ikan tongkol, ” tuturnya.
Para nelayan berharap semoga kondisi ini cepat pulih kembali supaya mereka bisa melaut sehingga harga ikan juga tidak melambung. (f3)