HarianNusa.com, Mataram – Lembaga Kajian Sosial Politik M16 Mataram memprediksi paket Zul Rohmi makin melesat elektabilitasnya pasca pengumuman Paslon oleh KPU tanggal 12 Februari mendatang. Hal ini terlihat dari makin intensifnya paket Zul Rohmi bergerak membuka jejaring baru di kalangan warga masyarakat dari berbagai strata sosial.
Selain itu, Zul Rohmi akan tetap menjaga dan mengamankan jejaring konstituen yang baru tersebut agar tidak dibandrek oleh Paslon lain. Caranya tetap menyambangi pemilihnya door to door dan menempatkan kontak person di setiap wilayah pemilihnya untuk komunikasi dan monitoringnya.
Hebatnya lagi Zul Rohmi bergerak secara fleksible dan cepat di basis pemilihnya dengan tim yang ramping. “Ibarat das boat, baik Dr Zul dan Siti Rohmi day by day tetap move on sambangi pemilihnya rata rata lima sampai dengan tujuh titik perhari,” ujar Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto, Jumat (26/01).
Bambang menyebutkan dengan strategi silent operation di basis tersebut , Zul Rohmi ingin membuktikan dan memberikan pesan, bahwa Zul Rohmi tidak tunduk takluk dalam konstestasi Pilgub NTB, meskipun rating elektabilitasnya belum di atas 20 %.
Bagi M16, Paket Zul Rohmi meski dipandang sebelah mata, tapi justru itu menjadi spirit yang kuat untuk membalikkan asumsi tersebut. “Tidak tertutup kemungkinan Zul Rohmi memenangi Pilgub NTB, apalagi nanti didukung adanya isu yang sifatnya Big Bang,” papar Didu sapaan akrabnya.
Dr Zul Makin Eksotik
Sementara itu Sekretaris M16, Lalu Athari Fathullah melihat Cagub NTB, Dr Zul manuver dan gerakannya makin eksotik dan piawai dalam melakukan operasi ke basis dan konstituen, khususnya di Bima dan Sumbawa. Tim Dr Zul yang kecil, relatif lincah dalam melakukan penetrasi di basis pemilih, termasuk mudah mendapat dukungan tokoh-tokoh informal yang bukan pemain.
“Bahkan beberapa media di Kota Bima mengakui jika intensitas Dr Zul ke Bima melebihi Paslon lain,” ucap Athar.
Selain itu Athar menambahkan, paket Zul Rohmi semakin leluasa bergerak di Kota Bima karena linier dengan Paslon Pilwakot Kota Bima yakni ManuFer yang diusung Demokrat, PKS dan PDIP. “DPT Kota Bima 104 ribuan, Jika Zul Rohmi dapat suara 50 persen itu sudah bagus karena Pilkada Kota Bima ada empat Paslon,” lanjutnya.
Bagi Athar paket Zul Rohmi menarik untuk diamati karena pasangan ini berani menambrak mainstream yang memasang Dr Zul dari Sumbawa papan satu. Sementara demokrat yang punya delapan kursi parlemen justru memasang Rohmi yang tidak memiliki politik sebagai Cawagub NTB.
“Intinya Zul Rohmi ini adalah kreasi politik extra ordinary (luar biasa) yang berani dan penuh sensasi yang tidak biasa,” imbuhnya.
Didu memaparkan bahwa Siti Rohmi merupakan tandem politik yang baik buat Dr Zul karena kharisma dan aura Rohmi yang sejuk, jauh dari kesan politiking.
“Dari sisi gestur, tampilan Rohmi memiliki magnet yang kuat menarik simpati pemilih,” jelas Bambang.
Pilgub NTB 2018 bagi M16 penuh kejutan politik tak terduga, seperti tampilnya paket anomali Zul Rohmi. Selainnya itu Tampil calon independen Ali Sakti. “Dalam sejarah Pilgub NTB, momentum Pilgub NTB kali ini paling mempesona dari aktor-aktor yang terlibat pertarungan die hard , selain itu pasti akan ada kejutan politik tak terduga,” analisisnya.
Konstruksi empat Paslon Pilgub NTB membawa konsekuensi politik yang tidak mudah dilupakan diakhir konstestasi nanti. “Seandainya Zul Rohmi yang tak diunggulkan menang, bisa dibayangkan bagaimana runtuhnya psikologi politik para jawara petarung tersebut,” ujarnya.
Pun demikian sebaliknya, lanjut Didu Jika Ali Sakti yang menang Pilgub NTB, betapa malu dan hancurnya moral politik para pimpinan Parpol di NTB atas realitas tersebut.
“Kemungkinan Ali Sakti memenangi Pilgub NTB tetap terbuka, mengingat tren kenaikkan elektabilitas Ali Sakti cukup signifikan juga Zul Rohmi.” katanya.
Terakhir, Didu berharap politik itu unpredictable, maka di akhir kontestasi ini akan ada tiga Paslon yang menjadi pecundang. (sat)