HarianNusa.com, Mataram – Dinas Perhubungan Provinsi NTB menggelar Sarasehan yang bertajuk “Pengaruh Ekonomi, Sosial dan Budaya dengan Kehadiran Lombok Internasional Airport” di gedung Graha Praja Bhakti Kantor Gubernur NTB, Senin (26/2/2018).
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Drs. Lalu Bayu Windia, M.Si menyampaiakan Pemerintah Provinsi NTB membuka secara lebar Line Ston (etape) Bandara Lombok Internasional Airport (LIA) NTB kepada siapa saja yang akan berkunjung ke NTB, dan hingga saat ini sudah banyak tamu yang berdatangan.
“Kedatangan para tamu tersebut sangat pesat pengaruh dan dampaknya untuk perkembangan ekonomi Nusa Tenggara Barat,” Ungkapnya.
Sementara dalam sambutannya, Sekda Provinsi NTB, Ir H. Rosiady Sayuti, PhD menyampaiakan pembangunan Bandar LIA sangat bermanfaat. Dengan adanya LIA frekuensi penerbangan dari dan luar Lombok sudah sangat pesat.
Ia juga menyampaikan keinginan gubernur terhadap pihak-pihak terkait untuk memberikan mengkoordinasikan nama yang tepat untuk diberikan pada bandara yang sudah beroprasi kurang lebih 6 tahun tersebut, seperti nama bandara yang ada di daerah lain.
“Setelah difungsikan di mana saat ini Bandara LIA adalah nama yang di berikan sementara,” ujarnya.
Sarasehan tersebut menghadirkan dua orang pembicara yakni Budayawan NTB, Drs. H.L Agus Fathurrahman, M.Si dengan tema Pengaruh dan Sosial Budaya Kehadiran Lombok International Airport, dan Akademisi Unram Fakultas Ekonomi, Drs Iwan Harsono dengan tema Pengaruh Ekonomi Terhadap kehadiran Lombok International Airport.
Saat itu, Agus Faturahman menyampaikan permasalahan yang ada dari pembangunan bandara, visi global, dampak transportasi dan informasi yang dihasilkan oleh bandara, adanya gagal paham dan ketahanan sosial budaya yang berdampak kepada sosial budaya sehingga mampu beradaptasi dan berkembang dalam masyarakat.
Bagaimana mengelola bandara sehingga menghasilkan sesuatu yang positif, sehingga berpengaruh pada perkembangan sosial budaya. Untuk itu Ia menyarankan agar bandara itu harus memiliki nama dan eksotik. (f3)