HarianNusa.com, Jateng – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah yang berhasil membangun kehidupan toleransi di Indonesia. Sebab, berbagai suku, ras, agama dan golongan hidup rukun dan saling membantu. Tidak hanya untuk pribadi, namun juga untuk kepentingan daerah dan bangsa. Bahkan, NTB merupakan contoh kerukunan hidup antar umat beragama di dunia.
Atas Kesuksesan masyarakat dan pemerintah NTB membangun kerukunan dan toleransi tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang tokoh lintas agama Jawa Tengah (Jateng) untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di daerah yang dikenal Bumi Seribu Masjid tersebut.
Acara itu dikemas dalam bentuk Sarasehan, dengan tema Toleransi Beragama/Berkeyakinan Di Indonesia, Fakta Dan Prospeknya, bertempat di Kampoeng Percik, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (28/03/2018).
Pada acara yang dihadiri unsur kepolisian, Pemda dan tokoh lintas agama dan dikemas santai itu, Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menjelaskan sejumlah program unggulan pemerintah daerah selama kepemimpinannya, yang tentunya memiliki kaitan langsung dengan toleransi kehidupan beragama.
Salah satunya, sektor pariwisata yang selama ini dikembangkan memiliki dua makna.
Pertama lanjut TGB dari sisi ekonomi, sektor tersebut akan mendorong perekonomian dalam menunjang kesejahteraan masyarakat. Kedua adalah makna yang sangat dalam, jika dilihat dari toleransi dan kedewasaan beragama. Makna tersebut dapat terlihat dari Sekian juta turis yang datang ke NTB dan berbaur dengan masyarakat.
“Tidak satupun insiden yang menimpa para turis yang berbeda keyakinan tersebut,” jelas TGB.
Bahkan TGB mencontohkan saat terjadi event sekelas MTQ Tingkat Nasional yang diselenggarakan di NTB beberapa waktu tahun 2016 lalu, tidak sedikit komunitas yang berbeda agama menawarkan sumbangan moril dan meteriil untuk mensukseskan event tersebut.
“Sebenarnya di dalam masyarakat kita sudah terdapat kedewasaan beragama dengan pondasi yang jauh lebih kokoh dari yang kita banyangkan,” Tegas TGB.
Selain itu, di bawah kepemimpinan TGB, Pemerintah NTB untuk pertama kali dan yang pertama di Indonesia telah mengeluarkan perda BALE MEDIASI. Perda tersebut mengatur bahwa segala masalah yang di tengah masyarakat terkait toleransi diselesaikan secara kekeluargaan.
Terakhir, TGB menyampaikan bahwa pluralisme di dunia adalah skenario Tuhan Yang Maha Esa yang kalau dipungkiri maka kita termasuk ingkar terhadap ajaran agama. (f3)