Jumat, April 19, 2024
BerandaLombok TengahBI NTB Tandatangani Kerjasama Pengembangan Klaster Padi

BI NTB Tandatangani Kerjasama Pengembangan Klaster Padi

- Advertisement -

HarianNusa.com, Lombok Tengah – Sebagai provinsi agraris, pertanian merupakan sektor utama penopang perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) . Lebih dari 21 persen perekonomian NTB disumbang oleh sektor pertanian, khususnya tanaman padi. Sektor pertanian juga turut memberikan andil dalam menjaga stabilitas harga barang, mengingat inflasi di NTB masih dominan disumbang oleh kelompok bahan makanan, khususnya beras.

NTB merupakan provinsi yang dikenal sebagai lumbung padi nasional, berpeluang besar untuk mengembangkan usaha pertanian. Hal ini turut mendukung program swasembada pangan yang bertujuan untuk mewujudkan pemantapan ketahanan pangan masyarakat sampai tingkat perorangan secara berkelanjutan.

Melihat besarnya potensi pertanian tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB turut mengambil bagian dari upaya peningkatan produktivitas pertanian, melalui pengembangan klaster padi. Langkah awal dimulai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) pengembangan klaster padi, bertempat di Aula Kantor Bupati Lombok Tenga, Senin (21/5).

Acara penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) pengembangan klaster padi itu turut dihadiri Plt. Bupati Lombok Tengah – Lalu Pathul Bahri, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB – Achris Sarwani, Kepala BPTP Provinsi NTB – M. Saleh Mokhtar, Dirut BPD NTB – Komari Subakir, serta pejabat dari dinas dan instansi vertikal terkait.

Dalam sambutannya, Achris menyampaikan perhatian Bank Indonesia terhadap pengembangan ekonomi di sektor rill. Sebagai sektor utama di perekonomian NTB, diharapkan pertanian dapat terus tumbuh secara berkelanjutan. Oleh sebab itu, klaster padi yang dikembangan melalui demplot seluas 1 hektar ini akan diarahkan untuk menggunakan metode total organik dalam penanamannya.
Adapun lokasi demplot sendiri bertempat di Desa Muncan Kecamatan Kopang Lombok Tengah.

Melalui pengembangan padi organik di Kabupaten Lombok Tengah, diharapkakan petani dapat lebih mandiri dengan tidak selalu bergantung pada pupuk bersubsidi. Pengembangan padi organik diyakini memiliki biaya produksi yang lebih rendah karena dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya.

“Diharapkan kedepan agar klaster padi ini dapat menjadi percontohan kepada kelompok lainnya,” harap Achris.

Senada dengan Achris, Lalu Pathul Bahri menegaskan bahwa Pemkab Lombok Tengah mendukung penuh upaya peningkatan produktivitas sektor pertanian, karena sektor pertanian juga menjadi penopang utama perekonomian Lombok Tengah.

“Sektor pertanian diyakini akan mendukung pengembangan sektor pariwisata Lombok Tengah, yang sedang berkembang pesat melalui KEK Mandalika,” ungkapnya.

Selepas acara penandatangan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi pertanian organik oleh narasumber Dr. Nugroho Widi Asmadi, yang dihadiri oleh Petugas Penyuluh Lapang (PPL) dan Dinas pertanian Lombok Tengah. (f3)

RELATED ARTICLES
spot_img
Jumat, April 19, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Jumat, April 19, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Banyak Dibaca

- Advertisment -