HarianNusa.com, Mataram – Divisi regional (Divre) Badan Umum Logistik (Bulog) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjamin ketersediaan beras NTB untuk beberapa bulan kedepan aman.
Bedasarkan laporan Divre NTB per 31 juli 2018 stok beras di Bulog NTB mencukupi untuk 16 hingga 18 bulan ke depan.
“Bahkan untuk di pulau Sumbawa ketahan stock kita 4-8 bulan artinya dengan stok yang terjaga dan stabil ini mudah-mudahan inflasi yang terkait dengan beras tidak terjadi,” kata Kepala Divre Bulog NTB, Ramlan UE saat ditemui di kantornya, Kamis (2/8/18).
Ia mengataka kita patut bersyukur kepada Alloh SWT karena wilayah NTB ini dianugerahi lahan yang sangat subur sehingga mampu menjadi salah satu sentra produksi. Menurut dia sangat wajar jika NTB yang surplus beras ini menjadi daerah penyuplay beras bagi daerah lainnya yang masih kekurangan beras.
“Namun memang karena kita bersyukur bahwa wilayah kita NTB ini dianugerahi oleh Alloh SWT lahan yang subur bahkan menjadi salah satu sentra produksi. Maka wajar sebenarnya sesama warganegara indonesia kita saling berbagi. Ketika kita menjadi daerah yang surplus maka kita juga bisa mengupayakan untuk mensuplay. Dan kebutuhan beras kita yang berlimpah ini kepada saudara kita yang ada di Sumatra, Kalimantan dan wilayah timur,” ungkapnya.
Disebutkannya bahwa setiap bulannya Bulog NTB nenyalurkan beras mencapai lima ribuan ton. Dan yang terbanyak disalurkan untuk program bansos Rastra.
“Yang paling banyak disalurkan Bulog itu adalah untuk program bansos rastra. Paling banyak untuk wilayah kabupaten Lombok Timur,” sebutnya sambil menekankan kembali bahwa persediaan beras di Bulog NTB untuk 16 hingga 18 bulan kedepanya cukup, baik untuk kegiatan bansos rastra maupun lainnya.
Tetapi dittengah merangkaknya harga telur ayam ras ia mengakui bahwa sejauh ini Bulog NTB belum maksimal masuk terkait persediaan telur, Bulog baru mampu menyediakan telur dalam jumlah terbatas dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.
“Secara spot-spot aja kita mencoba melakukan penjualan telur kepada masyarakat. Dan sampai hari inipun telur yang kita jual harganya sekitar 46 ribu per terai. Jadi belum dalam jumlah yang besar,” terangnya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 dimana Bulog diberikan kewenangan untuk turut menstabilisasi harga telur, untuk itu ke depannya Bulog akan berperan lebih optimal terkait persediaan telur ayam ras. (f3)