HarianNusa.com – Kamp-kamp pengungsi yang tersebar di Kecamatan Batu Layar Lombok Barat, tidak hanya diisi oleh orang dewasa dan orang tua, tapi juga anak-anak dan balita (bawah lima tahun). Dari data yang dihimpun di Posko Kecamatan Batu Layar terdapat 6.918 anak dan balita berada di kamp pengungsian.
Dari 9 desa yang ada di Kecamatan Batu Layar, Desa Sandik dan Desa Senteluk memiliki pengungsi dengan balita terbanyak. Di Senteluk ada 2.000 balita dan Sandik juga 2.000 balita.
Kondisi para balita tetsebut cukup memprihatinkan. Mereka tinggal di bawah terop-terop terpal yang suhunya panas dan kekurangan air minum. Sebagian dari balita ini mulai menderita batuk pilek akibat debu-debu yang berterbangan.
“Anak saya batu pilek sejak kemarin. Mungkin karena debu,” ujar Siti Maesaroh, ibu dari balita yang tinggal di kamp pengungsi di Dusun Loco Desa Senggigi, Rabu (8/8).
Salah seorang pengungsi yang bernama Maskur juga menuturkan, selain ancaman debu, pada malam harinya anak-anak mereka sangat kedinginan. Mereka hanya berselimut menggunakan sarung yang biasa dipakai shalat oleh orang tuanya. Untuk itu ia berharap agar dapat diberikan bantuan selimut agar anak-anaknya tidakn kedinginan dan tetap sehat.
Sedangkan untuk korban meninggal menurut informasi humas Lobar, Korban meninggal akibat gempa bumi 7 SR pada Minggu (5/8) malam lalu terus bertambah.Di Kecamatan Batu Layar saja hingga hari Rabu (8/8) ini tercatat 12 warga meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut yang terbanyak adalah di Desa Sandik 5 orang, Lembah Sari 2 orang, Senggigi 2 orang, Batu Layar 1 orang, Meninting 1 orang dan Batu Layar Barat 1 orang. Sedangkan di Desa Senteluk, Pusuk Lestari dan Bengkaung tidak ada korban meninggal.
Para korban meninggal ini umumnya diakibatkan oleh tertimpa reruntuhan rumahnya saat gempa terjadi. Sebagian mereka meninggal seketika di tempat, dan sebagian lainnya meninggal setelah mendapatkan perawatan.
Selain korban meninggal terdapat juga korban luka berat dan luka ringan. Sebanyak 105 orang mengalami luka berat dan 71 orang luka ringan. Para korban yang menderita luka berat saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Lombok Barat maupun Kota Mataram. (f3/hm)