Jokowi Minta Relawan Bantu Percepat Rekonstruksi

0
562

HarianNusa.com, Lombok Barat – Presiden Republik Indonesia, Ir.H.Joko Widodo meminta agar para relawan bekerja membantu proses percepatan rehabiltas dan rekonstruksi dalam pasca gempa bumi NTB.

Hal tersebut disampailan Presiden dalam arahannya saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Grmpa bumi NTB di Lapangan Sepak bola Gunung Sari Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Senin (3/9/2018) pagi.

Didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH.M.Zainul Majdi, Kapolri Tito Karnavian, Pangloma TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Williem Rampangilie menyampaikan arahan. Termasuk meminta lagar relawan bekerja membantu percepatan proses rehabitasi dan rekonstruksi pasca gempa.

“Saya ingin titip kepada saudara semua agar masyarakat dibantu baik dalam pembersihan, dan pembangunan kembali karena kita berkejaran dengan waktu,” ungkapnya.

Presiden mengatakan bahwa ,masa tanggap darurat telah berlalu. Maka, sekarang masuk pada tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk itu, sejumlah tahapan yang nantinya akan ditempuh adalah pembangunan fasilitas publik seperti pasar, rumah sakit, puskesmas, sekolah, masjid/mushalla sudah mulai dikerjakan.

Untuk memastikan semua tahapan itu berjalan lancar, Presiden mengatakan perlu untuk terjun langsung ke lapangan. Termasuk menyerahkan bantuan bagi rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

Meskipun bantuan yang diberikan baru untuk 5.293 rumah dari kurang lebih 71.000 rumah, presiden menjanjikan akan bergerak cepat, meski membutuhkan waktu.

Sebagaimana yang disampaikan saat kunjungan di kabupaten Lombok Utara dan kabupaten Lombok Barat, sehari sebelumnya, Presuden berharap rumah tersebut dapat selesai sebelum masuk musim hujan.

Karena NTB masuk dalam ‘Ring Of Fire’ atau garis cincin api maka Presiden menegaskan sesuai ketentuan rumah yang dibangun adalah rumah yang tahan gempa. Untuk itu dalam pembangunan rumah nantinya akan didampingi dan dikawal kementeria PUPR dibantu ratusan insinyur muda CPNS dan mahasiswa fakultas tehnik.

“Jika nanti pemilik rumah ingin rumah tembok ya silakan, kalau ingin memilih pake kayu silakan juga, kalau dari bambu juga silakan tapi diarahkan agar konstruksinya adalah konstruksi tahan gempa,” tegasnya.

Ia berjanji akan memantau dan mengecek terus agar NTB segera normal kembali baik aktivitas ekonomi sehingga kehidupan dapat berjalan dengan baik.

Tak lupa dalam kesempatan tersebut Ia juga menyampaikan ucapat terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penangan musibah gempa.

Sebelumnya Menteri PUPR, Basuki Hadi Mulyono dalam laporannya menyampaikan apel siaga ini diikuti oleh pendamping dan pelaksana rehabilitasi rekonstruksi yang berjumlah 2.250 orang peserta terdiri dari unsur masyarakat NTB, TNI/POLRI, insinyur muda CPNS Kementerian PUPR, BNPB, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di NTB, BUMN Karya dan relawan.

Dalam rangka pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2018 hingga saat ini, kata Hadi, sudah dilaksanakan verifikasi 261 bangunan dari 972 bangunan fasilitas publik yang mengalami kerusakan.

“Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi telah dilaksanakan pada 56 unit, terdiri dari 41 unit sekolah, 4 unit rumah ibadah (masjid mushalla), 3 unit pasar, dan 8 unit rumah sakit dan puskesmas,” jelasnya.

Untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang berjumlah 125.000 unit telah dilakukan verifikasi untuk 32.800 unit rumah yang terdiri atas 11.400 rumah rusak ringan, 3.600 rusak sedang, dan 17.800 rusak berat.

“Unit rumah contoh dengan teknologi RISHA yang tahan gempa telah dibangun di 20 titik lokasi sebagai contoh bagi masyarakat,” katanya.

Depo-depo bangunan di tingkat kecamatan akan segera dibuka untuk kemudahan distribusi material konstruksi sejak minggu ini dalam jumlah yang cukup banyak dan harga terjangkau yang dikoordinir oleh Kadin NTB.

Rehabilitasi dan rekonstruksi rumah ditargetkan akan selesai dalam waktu enam bulan kedepan, dengan cara swakelola bergotong royong, didampingi oleh para relawan dan fasilitator, insinyur muda dan mahasiswa teknik.
Sedangkan untuk fasilitas publik akan diserahkan dan dikerjakan oleh BUMN Karya bekerja sama dengan kontraktor lokal.

“Dengan semangat bergotong royong kami semua bertekad untuk melakukan sebaik-baiknya instruksi presiden dalam percepatan rehabilitasi rekonstruksi berbagai fasilitas publik dan rumah warga,” punkas Hadi. (f3)