Gendang Beleq, Simbol Kepahlawanan Orang Sasak Pertama

- Advertisement -

HarianNusa.com – Pulau Lombok tidak hanya memiliki destinasi wisata yang menarik dikunjungi, namun juga berbagai kesenian tradisional setempat, salah satunya gendang beleq.

Gendang beleq merupakan alat musik tradisional suku Sasak di Lombok, yang dimainkan secara kelompok, terdiri dari 13 hingga 17 pria. Disebut gendang beleq (gendang besar) karena ukuran alat musik gendang yang besar.

- Advertisement -

Secara turun-temurun masyarakat Lombok melestarikan alat musik tersebut, serta seni memainkan gendang beleq.

Kini banyak tempat di Lombok terdapat sanggar yang melibatkan banyak pemuda berlatih memainkan gendang beleq setiap harinya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Fauzan Zakaria, mengatakan, gendang beleq digunakan atau dimainkan masyarakat setempat dalam berbagai acara atau kegiatan sosial setempat.

- Advertisement -

“Gendang beleq digunakan dalam berbagai acara sosial kemasyarakatan. Seperti acara merarik (pernikahan), ngurisan (aqiqah), khitanan (sunat) dan sebagainya,” ujarnya, Senin, 26 November 2018.

Dia menjelaskan, zaman dulu gendang beleq digunakan atau dimainkan saat prajurit akan berangkat ke medan perang. Bahkan, usai prajurit bertempur akan dimainkan alat musik tersebut untuk menyambut kedatangannya.

- Advertisement -

“Zaman dulu gendang beleq digunakan untuk seni musik peperangan. Untuk memberikan semangat pada prajurit yang akan berangkat atau pulang berperang,” ungkapnya.

Jika kesenian Gendang beleq mati, maka hubungan terakhir kita dengan para pahlawan Lombok dulu kala akan hilang bersamanya.

Pada kesenian gendang beleq bagi warga Lombok, terdapat nilai kebaikan, keindahan, kekuatan, ketekunan, kebajikan, ketelitian, kepahlawanan dan nilai positif lainnya.

“Itu sebabnya seni ini disakralkan dan menjadi ikon masyarakat Lombok,” ucapnya.

Kesenian ini semakin dilestarikan dengan program 99 desa wisata di Lombok dan Sumbawa. Masing-masing desa di Lombok juga memiliki kesenian tersebut dengan beragam irama musik yang berbeda.

“Kami berharap di setiap desa wisata Lombok dan Sumbawa ke depannya terdapat berbagai kesenian khas daerah,” harapnya. (sat)

- Advertisement -
Senin, Juli 7, 2025

Trending Pekan ini

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah Dilakukan  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...

Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Terkuak, Polda NTB Tetapkan 3 Tersangka

HarianNusa, Mataram – Misteri kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota...

Banjir Terjang Kota Mataram, Sambirang Ahmadi: Ini Sinyal Krisis Tata Ruang

HarianNusa, Mataram - Sejumlah wilayah di kota Mataram pada...

Gubernur NTB Turun Langsung Tinjau Lokasi Banjir, Prioritaskan Keselamatan Warga

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu...
Senin, Juli 7, 2025

Berita Terbaru

PMI NTB Gerak Cepat Salurkan Ratusan Bantuan ke Korban Banjir di Mataram 

HarianNusa, Mataram - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTB...

Bupati LAZ Gerak Cepat Turun ke Lokasi Banjir di Lobar 

HarianNusa, Lombok Barat - Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad...

Panitia Konferprov PWI NTB Matangkan Persiapan, Baru Dua Nama Ambil Formulir Pendaftaran

HarianNusa, Mataram – Panitia pelaksana Konferensi Provinsi (Konferprov) Persatuan...

Banjir Terjang Kota Mataram, Sambirang Ahmadi: Ini Sinyal Krisis Tata Ruang

HarianNusa, Mataram - Sejumlah wilayah di kota Mataram pada...

Gubernur NTB Turun Langsung Tinjau Lokasi Banjir, Prioritaskan Keselamatan Warga

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu...

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah Dilakukan  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...
Senin, Juli 7, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!