HarianNusa.com – Malam pergantian tahun atau sering disebut malam tahun baru, identik digunakan anak muda di Lombok untuk jalan-jalan di lokasi keramaian. Senggigi menjadi salah satu alternatif untuk merayakan malam pergantian tahun tersebut. Karena biasanya, beberapa hotel menyediakan acara pesta kembang api.
Pada awal tahun 2017 silam, sedikitnya 20 pengendara motor yang sebagian besar berusia muda mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah Mataram. Data menunjukan, di Rumah Sakit Kota Mataram dirawat 10 pengendara yang mengalami kecelakaan. Sementara di RS Bhayangkara Mataram, sedikitnya 10 orang dibawa lantaran kecelakaan. Itu belum termasuk rumah sakit lain dan di daerah lain di NTB.
Sementara di awal tahun 2018 lalu, satu warga Mataram meninggal dunia akibat kecelakaan. Ironisnya, dia meninggalkan anaknya yang masih bayi. Sementara, banyak juga pemuda yang dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami kecelakaan.
Sebagian besar kecelakaan dipicu lantaran usai mengkonsumsi miras dan berkendara ugal-ugalan. Malam pergantian tahun digunakan mereka untuk trek-trekan di jalanan. Alhasil, korban terus berjatuhan setiap tahunnya.
Pemerintah Provinsi NTB dan beberapa pemerintah kabupaten/kota di NTB telah mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu beroforia merayakan malam pergantian tahun. Sebelumnya, Polda NTB juga telah melakukan razia di sejumlah café di wilayah Senggigi untuk mengantisipasi pengguna narkoba.
Malam pergantian tahun sebaiknya tidak dirayakan dengan melakukan kegiatan negatif semisal trek-trekan maupun mengkonsumsi miras. Karena malam pergantian tahun bukan berarti malam terakhir Anda hidup di dunia ini. (sat)