HarianNusa.Com – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Hj. Ermalena mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dan mengawasi peredaran obat serta makanan dengan cara “Ceklik”.
Ajakan itu disampaikannya dalam sosialisasi tentang bahaya obat, makanan dan kosmetik melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang digelar bersama BPOM Mataram di halaman kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Lombok Barat, Sabtu (23/3).
“Mari kita sama-sama melakukan pengawasan agar tidak mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap tubuh dengan melakukan ceklik,” ajaknya.
Ermalena menekankan kepada warga agar dapat benar-benar memperhatikan produk makanan, kosmetik dan obat yang beredar dengan cara “Ceklik”.
“Ceklik” yang dimaksud merupakan upaya yang ditujukan bagi konsumen sebelum membeli produk obat, kosmetik dan makanan.
Cek berarti memeriksa produk. K pada kata Klik adalah akronim dari kata kemasan, dimaksudkan untuk cek kemasan dalam kondisi baik. L adalah label, dimaksudkan untuk membaca informasi produk yang tercantum dalam label. I adalah Izin edar, dimaksudkan untuk memastikan produk memiliki izin edar dan K adalah Kedaluwarsa, cek masa kedaluawarsa produk.
“Terkait dengan makanan dan minuman olahan atau kemasan, harus dilihat ceklik dengan membedakan makanan yang mengandung pengawet, pewarna atau tidak, yakni apabila ditemukan makanan yang tidak dikerumuni lalat masyarakat diharapkan waspada bahwa makanan tersebut mengandung formalin. Apabila makanan yang mengandung bahan pengawet kemudian dikonsumsi akan mengakibatkan penyakit hati, ginjal, dan lain-lain,” jelas Ermalena.
Ermalena meminta untuk produk kosmetik masyarakat melakukan ceklik demi menghindari kosmetik yang mengandung bahan mercury yang dapat mengakibatkan kanker dan gangguan kesehatan lainnya.
Ermalena juga meminta masyarakat waspada sebelum membeli obat tradisional lantaran tidak sedikit obat tradisional yang ditemukan mengandung zat kimia.
Dengan melakukan ceklik terlebih dahulu diharapkan setiap orang akan mampu menjadi pengawas obat dan makanan bagi dirinya sendiri.
Dalam kesempatan itu Bupati Lombok Bara, H. Fauzan Khalid menyambut baik kegiatan itu. Ia memberikan apresiasi kepada Hj. Ermalena yang dinilai telah berjasa mendukung dan mengawal program-program kesehatan di Kabupaten Lombok Barat.
“Sebagai percontohan kasus anak dengan pertumbuhan lambat atau stunting. Lombok Barat menjadi salah satu daerah di Indonesia yang dijadikan percontohan penurunan angka stunting karena berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan,” ungkap Bupati.
Sosialisasi turut dihadiri Kepala Badan POM Mataram, Ni Gusti Ayu Nengah Suarningsih. (f3)