Gubernur NTB “Sembunyikan” Dukungan Ke Capres, Ini Alasannya

0
570

HarianNusa Com – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar silaturahmi dengan berbagai komponen masyarakat pasca situasi Pemilihan Umum (Pemilu) di Pendopo Gubernur NTB, Senin malam, (22/4/19).

Silaturahmi ini dihadiri oleh para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Wanita se Nusa Tenggara Barat, .dan para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKDP) Provinsi NTB. Hadir pula sejumlah Rektor dan akademisi, para Ketua Partai Politik atau yang mewakili, para Pimpinan Pondok Pesantren, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam kesempatan itu Gubernur yang lebih akrab dipanggil Doktor Zul itu menyampaikan pandangannya tentang Pemilu serentak yang baru saja selesai dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.

“Belum pernah dalam sejarah kita berbangsa kita melakukan pemilihan seperti pemilu kemarin. kita baru pertama kali melakukan pemilihan Presiden bersamaan dengan pemilihan anggota Legislatif. Bahkan dari berbagai desa dan kecamatan memberi masukan. Banyak warga yang tidak kenal calon legislatif yang akan dipilih. Akhirnya memilih hanya karena fotonya begitu menarik,” jelas Gubernur.

Gubernur juga menceritakan sebuah buku tentang “21 Pelajaran di Abad ke-21” dimana di buku tersebut menceritakan tentang revolusi teknologi dan bioteknologi.

Menurut Gubernur, dengan algoritma dan big data yang terintergrasi dengan bioteknologi, kedepannya akan membuat kehidupan manusia sangat berbeda. Mulai dari bidang kesehatan, teknologi informasi hingga kepemiluan.

“Kita akan mengalami satu masa, ketika manusia dengan teknologi dan tidak berhati-hati, maka kita akan berada pada satu dunia yang baru lagi. Dan mungkin 5 tahun kedepan lagi kita akan tertawa. Pada tahun 2019, ada Pemilu yang membuat orang menjadi berbeda, padahal kita satu tujuan,” ungkap Gubernur sembari merujuk pada maraknya black campaign dan hoax di berbagai platform media sosial.

Gubernur juga menceritakan hubungannya yang sangat dekat secara emosional dengan seluruh paslon Capres-Cawapres peserta Pemilu 27 April 2019 lalu.

“Saya sama Pak Jokowi itu kenal sejak dulu beliau jadi Walikota Solo, Jadi kalau beliau sedang di Jakarta beliau numpang mobil saya. Kami juga sering duduk bersama dan ketemu di rumahnya berdialog tentang ekonomi dan sebagainya. Sedangkan Pak Ma’ruf Amin ini dulu, semasa jadi aktivis di kampus hingga Anggota DPR, sering meminta nasehat dari beliau. Begitupun dengan Pak Prabowo yang sangat dekat dengan kami, juga Sandiaga Uno yang sering bersama saya. Bahkan liburan bersama, satu teman main, satu teman pergaulan. Dan kami berada di satu perusahaan yang sama, jadi kami sering bersama,” tuturnya.

Gubernur juga menjelaskan dirinya sangat berhati-hati dalam bersikap, dan memilih sebisa mungkin tidak sampai melukai salah satu paslon di Pemilu ini.

“Saya khawatir sekali melukai perasaan salah satunya, karena kadang-kadang mudah kita berbicara, menulis status, pidato dan lain sebagainya. Tapi kalau kata-kata kita tidak terkontrol luka batin itu susah disembuhkan,” jelas Gubernur

Melanjutkan sambutannya, Gubernur juga menyinggung fenomena sosial media di masyarakat NTB yang sebagian besar masyarakatnya aktif menggunakan medsos

“ketika saya diundang Polri khusus melihat sosial media masyarakat NTB, saya geleng-geleng kepala. NTB ini walaupun kecil provinsinya, pengguna media sosialnya luar biasa besar. Namun berkat tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh stakeholders, juga karena kita sering berkumpul bersama, sering berdialog, Alhamdulillah NTB Tetap sejuk,” ungkapnya.

Terakhir, Gubernur berpesan agar masyarakat tetap senantiasa bersatu walau berbeda pilihan sehingga tidak membuat modal sosial terkuras habis.

“Kita boleh berbeda, namun dengan duduk bersama mudah-mudahan hati kita semakin dekat, kita bisa tersenyum, saling berjabat tangan dan bersilaturahmi,” pesan Gubernur. (f3)

Ket. Foto: Silaturahmi Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimasyah bersama Komponen Masyarakat di NTB. (HarianNusa.com/f3)