HarianNusa.Com – Lapas Perempuan Kelas IIa Mataram mencatat hingga 21 April 2019 terdapat sebanyak 66 orang warga binaan. Terjadi peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIa Mataram Titik Daryani mengatakan, warga binaan perempuan tersebut mayoritas terjerat kasus Narkoba.
“Kalau peningkatan iya. Dulu pada saat penempatan saya di sini jumlanyan 28 orang dengan kapasitas di dalam 20 orang. Sekita 60 persennya karena kasus narkoba selebihnya di kriminal,” jelasnya saat mengikuti acara Inspiratif Expo di Jalan Udayana Matara, Minggu, (21/4/19).
Dikatakan Titik, Lapas Kelas IIa Mataram terus berupaya memberdayakan warga binaannya dengan memberikan pembinaan kepribadian dan kemandirian. Dan untuk saat ini pihaknya telah melakukan kerjasama MoU dengan pihak ketiga untuk pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh warga binaan.
“Kita memberikan keterampilan menyulam, merajut dan karya mutiara Lombok. Jadi kami melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk meningkatkan pemasaran produk warga binaan kami,” tuturnya.
Setiap harinya warga binaan mengikuti berbagai kegiatan, baik kegiatan keagamaan seperti mengaji ataupun kegiatan keterampilan dan tata boga. Produk-produk tersebut juga pernah dipasarkan sampai ke Australia.
“Setiap harinya waktu mereka full untuk melakukan berbagai kegiatan. Ini juga untuk meningkatkan pemasaran produk mereka,” ungkapnya.
Lapas Mataram sendiri saat ini memiliki 77 orang petugas, 10 diantaranya laki-laki selebihnya adalah perempuan. (f3)
