More
    BerandaNasionalIni Dia: R-Rainbows, Sistem Monitoring Realtime Curah Hujan Antisipasi Banjir dari BPPT

    Ini Dia: R-Rainbows, Sistem Monitoring Realtime Curah Hujan Antisipasi Banjir dari BPPT

    HarianNusa.com, Jakarta – Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca
    (BBTMC)-BPPT mengusulkan teknologi R-Rainbows untuk sistem peringatan
    dini banjir di wilayah-wilayah yang alami intensitas hujan lebat.

    R-Rainbows atau Radar- Rainfall Observation for Early Warning System
    adalah sistem observasi dan monitoring curah hujan menggunakan radar
    untuk peringatan dini bencana banjir. “Sistem dibangun oleh para
    peneliti dan perekayasa kami dan diluncurkan pada 2016. Tahun ini,
    kami sempurnakan teknologinya,” ujar Tri Handoko Seto, Kepala BBTMC di
    Jakarta, Kamis (25/4/2019).

    Tri Handoko Seto menjelaskan radar yang digunakan dalam sistem
    observasi ini adalah Radar Furuno Dual Polarization X-Band yang
    dipasang dalam sebuah mobil sehingga dapat berpindah tempat secara
    mudah sesuai dengan target observasinya. “Radar Furuno merupakan radar
    yang compact dan tergolong ringan. Kemampuannya mencakup wilayah
    observasi hingga sejauh 70 km,” ujarnya.

    Data radar, lanjut Seto, dikonversi menjadi format gambar .png yang
    menghasilkan juga data curah hujan dalam format text yang dimana data
    text tersebut ditampilkan ke dalam website R-Rainbows.

    R-Rainbows memiliki beberapa fitur seperti monitoring curah hujan
    menggunakan instrumen radar cuaca doppler dengan dual polarisasi merek
    furuno untuk mengetahui lokasi dan intensitas hujan yang sedang
    terjadi.

    Selain itu, fitur monitoring dari data satelit TRMM (Tropical Rainfall
    Measuring Mission) berupa pengamatan curah hujan harian dan per jam di
    wilayah Indonesia menggunakan data satelit dari GsMap Jaxa. Juga,
    data tinggi muka air (TMA) yang diperoleh dari data kementerian PU
    yang menunjukkan tinggi muka air di beberapa pintu air DAS.

    Serta dilengkapi fitur prediksi cuaca WRF (Weather Research and
    Forecasting) untuk memperlihatkan prediksi cuaca regional untuk
    wilayah Indonesia. “Sistem monitoring ini akan memberikan informasi
    keseluruhan tersebut secara realtime,” kata Seto.

    Penempatan radar Furuno sebagai salah satu instrumen pengamatan lokasi
    awan penghujan, lanjut Seto, memerlukan kondisi tertentu, yaitu
    lokasinya yang terbuka dan lebih tinggi dari bangunan sekitar agar
    data yang diperoleh lebih akurat. “Tampilan monitoring pada web akan
    sesuai lokasi penempatan radar cuaca,” ujarnya.

    BBTMC telah melaksanakan uji coba R-Rainbows di daerah Jabodetabek
    dengan pemasangan radar furuno di wilayah Bogor dan Serpong. “Sejauh
    ini pantauan belum terdeteksi kasus hujan lebat hingga banjir,” ujar
    Seto. (BBTMC)

    Redaksihttps://hariannusa.com
    Redaksi HarianNusa.com

    Must Read

    spot_img
    error: Content is protected !!