HarianNusa. Com – Menjelang lebaran tahun ini kebutuhan uang di masyarakat diperkirakan mengalami peningkatan dari periode normal. Menyikapi hal ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB telah menyiapkan sejumlah strategi untuk melayani kebutuhan masyarakat tersebut. Proses persiapan yang di awali dengan kegiatan Focus Group Dicussion (FGD) Bank Indonesia dan perbankan untuk menyiapkan rencana kegiatan kas keliling dan proyeksi kebutuhan uang masyarakat telah dilakukan bulan April 2019.
Sebagaimana diketahui bahwa BI dalam penyediaan uang layak edar untuk masyarakat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya melalui perbankan, kas titipan di bank di daerah remote, dan kas keliling BI
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, mengatakan untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriah ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB menyiapkan Rp2,87 Triliun, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2,6 Triliun rupiah.
“Namun demikian, kami telah menyiapkan cadangan stok uang apabila realisasi kebutuhan uang lebih dari perkiraan tersebut,” Jelas Achris Sarwani kepada media saat melaunching penukaran uang rupiah pecahan kecil di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Rabu, (15/5/19).
Achrir menerangkan, dari perkiraan Rp2,87 Triliun tersebut, diproyeksikan untuk kebutuhan bank umum sebesar Rp2,49 Triliun, Rp238 Miliar untuk Kas Titipan di Kota Bima, Rp124 Miliar untuk Kas Titipan di Kabupaten Sumbawa, dan Rp27 Miliar untuk kegiatan penukaran dalam kas keliling.

Jika dilihat per pecahan, lanjutnya, dari Rp2,87 Triliun tersebut Rp1,4 Triliun merupakan pecahan Rp100.000,-, Rp1,25 Triliun merupakan pecahan Rp50.000,-, Rp77 Miliar merupakan pecahan Rp20.000,-, Rp69 Miliar merupakan pecahan Rp10.000,-, Rp49 Miliar merupakan pecahan Rp5.000,-, Rp22 Miliar merupakan pecahan Rp2.000,-, Rp1 Miliar merupakan pecahan Rp1.000,-, dan selebihnya sebesar Rp1 Miliar merupakan uang logam pecahan Rp1.000,- s.d Rp100,-.
Kegiatan kas keliling penukaran uang pecahan kecil Bank Indonesia bersama perbankan dipusatkan di 1 (satu) titik yaitu Taman Sangkareang, mulai tanggal 15 s.d 28 Mei 2019, pada hari Senin s.d Kamis.
“Bank umum yang berpartisipasi dalam kegiatan kali ini sebanyak 13 bank umum, meningkat dibanding tahun sebelumnya yg hanya 12 bank umum,” pungkasnya.
Sementara Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, SH., MH.,saat membuka acara tersebut atas nama masyarakat Kota Mataram menyampaikan mengapresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama perbankan yang disinergikan dengan pasar murah oleh Bulog dan distributor bahan pokok. Kegiatan tersebut dinilainya sangat membantu masyarakat yang hendak menukarkan uang pecahan kecil di bulan Ramadhan ini.
Selain itu, Mohan juga mengimbau masyarakat memanfaatkan layanan yang diberikan BI dan perbankan lainnya. Selain bebas biaya hal ini juga untuk mencegah uang palsu.
“Saya mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan yang diberikan oleh Bank Indonesia dan perbankan. Selain itu, masyarakat dapat berbelanja kebutuhan pokok di stan Bulog,” kata Mohan.
Kegiatan penukaran uang oleh BI dan perbankan kali ini dirangkai dengan Pasar Murah TPID Provinsi NTB dan Kota Mataram sebagai salah satu upaya dalam pengendalian inflasi daerah. Masyarakat dapat berbelanja dengan bijak dan tidak berlebihan, karena stok pangan di Provinsi NTB mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Dalam kesempatan itu, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB memberikan bantuan program sosial BI untuk sarana dan prasarana pendukung kebersihan taman Sangkareang yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Achris Sarwani dan diterima Wakil Walikota Mataram Mohan Roliskana. (f3)