HarianNusa.Com – Politisi PKS Provinsi NTB yang sukses melenggang ke Senayan pada Pileg 2019 melalui dapil Sumbawa, H. Johan Rosihan, ST mengatakan setiap politisi memiliki passion dan gaya sendiri-sendiri dalam berpolitik. Hal itu disampaikannya terkait banyaknya pertanyaan masyarakat di masa kampanyenya apakah dirinya sanggup menggantikan Fahri Hamzah (politisi PKS yang kini sudah dipecat partai) yang terkenal lantang dan kritis di DPR RI.
Johan mengatakan selain menjadi politisi ia juga volunteer kemanusiaan yang aktif di berbagai lembaga sosial kemanusiaan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga tentunya masyarakat bisa menilai sendiri.
“Karenanya saya tidak mau merubah passion itu untuk kemudian tampil seperti Bang Fahri. Saya akan tampil sebagai diri saya sendiri,” tegas anggota DPRD NTB tiga periode ini, di Mataram, (Jumat/17/5).
Bagi Johan dalam diri Anggota DPR itu melekat tiga fungsi sekaligus yakni budget, legislasi, dan pengawasan.
“InshaAllah saya akan menyeimbangkan tiga fungsi ini secara proporsional,” ungkapnya.
Johan menegaskan menjadi terkenal dan diakui sebagai tokoh nasional bukanlah substansi. Yang terpenting baginya bagaimana ia bisa memperjuangkan nasib rakyat di dapil yang memilihnya yakni di Pulau Sumbawa.
“Dalam keyakinan saya, menjadi terkenal dan diakui sebagai tokoh nasional bukanlah substansi. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memperjuangkan pembangunan yang bermanfaat terutama bagi daerah yang memilih kita,” ungkapnya.
JR menyebutkan di dapilnya (Pulau Sumbawa) masih banyak yang harus diperjuangkan selain infrastruktur, yakni masyarakat golongan minoritas tapi marginal (petani, peternak, dan nelayan) agar mereka mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera. Untuk itu ia akan memperjuangkan bagaiman ketiga kelompok tersebut mendapatkan akses di pusat.
PKSBerbicara tentang pesisir selalu identik dengan kemiskinan, kemelaratan, ketidakteraturan karenanya berkaca dari negara lain yang sukses menata wilayah pesisirnya, Johan mengutarakan niatnya untuk membuat pilot project tentang daerah pesisir dengan destinasi wisata.
“Konsen saya lebih kepada pemberdayaan. Seperti yang saya sampaikan bahwa politisi itu memiliki passion yang berbeda dan punya cara tersendiri untuk mendekati rakyat. Bagaimana politisi itu mendapatkan mandat maka begitu pula cara dia bekerja selama lima tahun,” ujarnya. (f3)