HarianNusa.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Nusa Tenggara Barat menggelar aksi di Kepolisian Daerah NTB di Mataram, Sabtu, 25 Mei 2019.
Massa mengecam tindakan represivitas aparat kepolisian yang mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta pada 21-22 Mei kemarin.
Tindakan aparat yang menyebabkan korban tewas dinilai sangat brutal dan jauh dari nilai demokrasi.
Selain itu, massa juga mengecam aksi aparat yang melakukan pemukulan terhadap seorang petugas kesehatan di lokasi unjuk rasa di Jakarta. Menurut massa, petugas medis harusnya terlindungi dalam menjalankan tugas, meskipun berada di tengah medan perang.
“Kepolisian harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, bukan melakukan penembakan,” ujar Koordinator Aksi, Andi Ardiansyah.
Sempat terjadi ketegangan antara aparat kepolisian dan massa aksi. Aparat menghalau massa yang hendak berjalan melawan arus. Beruntung ketegangan dapat dicegah.
Massa juga mengecam aparat yang menghalau massa datang ke Jakarta untuk menggelar aksi. Kejadian tersebut terjadi di beberapa lokasi salah satunya Jawa Timur. (sat)