Benahi Tata Air, Produktifitas Pertanian Rawa Meningkat

- Advertisement -

HarianNusa.com, Banjarbaru, 23 Juli 2019 – Benahi tata airnya, baik tata air makro maupun mikro, maka produktivitas pertanian rawa akan meningkat signifikan. Demikian disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian Prof. Dedi Nursyamsi saat pembukaan Fokus Group Diskusi (FGD) Tata Kelola Infrastruktur Pertanian II dengan tema Infrastruktur Pertanian Mendukung Program #SERASI pada Selasa Siang (23/7/2019) di Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dedi mengatakan pembenahan tata air makro dan mikro dimulai dari perbaikan infrastruktur air, seperti: normalisasi saluran primer, sekunder, tersier, dan kuarter, serta perbaikan pintu air, gorong-gorong, border, dan lain-lain. Selanjutnya adalah implementasi inovasi teknologi pertanian rawa, antara lain: varietas padi Inpara, pemupukan berimbang, pupuk hayati, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), dan lain-lain. Pemberdayaan petani rawa baik melalui penyuluhan, pendampingan, demontrasi farm juga tidak kalah penting dalam menggarap lahan rawa untuk pertanian.

- Advertisement -

Pada sesi keynote speech, Guru besar Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University, Bogor Prof. Budi Indra Setiawan mengatakan bahwa secara garis besar tata air makro di lahan rawa kita ada dua macam, yaitu sistem garpu dan sisrtem sisir. Sistem garpu dikembangkan di Kalimantan Selatan, sedangkan sistem sisir dikembangkan di Sumatera Selatan, Riau, dan lain-lain.

Lebih lanjut ahli hidrologi rawa dari IPB tersebut mengatakan bahwa kedua sistem tata air makro tersebut sesungguhnya pengembangan dari sistem handil yang merupakan kearifan lokal masyarakat Banjar di lahan rawa. Bila sistem ini diterapkan dengan benar maka air di lahan rawa menjadi dapat dikendalikan dengan baik, kata Budi menambahkan.

Kepala Balittra Ir. Hendri Sosiawan CESA menandaskan bahwa saat ini daerah yang sudah menerapkan tata air, baik makro maupun mikro dengan baik menjadi sentra produksi pertanian rawa.

- Advertisement -

“Sebut saja Kabupaten Batola, Kalsel, yang kini menjadi sentra produksi jeruk dan padi. Petaninya hidup makmur bahkan mereka mampu melaksanaan ibadah haji dan umroh beberapa kali,” kata Hendri yang merupakan alumni perguruan tinggi di Perancis.

Sejak tahun 2019 ini, Kementan melaksanakan program #SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) di beberapa provinsi rawa, antara lain: Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan. Kegiatan utamanya fokus di lahan sawah eksisting, yaitu kegiatan optimasi lahan dengan memperbaiki infrastruktur air (normalisasi saluran, perbaikan pintu air, gorong-gorong, dan lain-lain). Selain itu juga kegiatan padi dengan bantuan beberapa saprodi, antara lain benih, kapur, pupuk, dan lain-lain.

- Advertisement -

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Ir. H. Syamsir Rahman, MS menyatakan bahwa pemerintah daerah (pemda), yaitu dinas pertanian provinsi dan kabupaten siap mendukung suksesnya program #SERASI ini. Syamsir menambahkan bahwa dukungan pemda antara lain berupa penyelesaian survey investigasi desain (SID), pemeliharaan alsintan termasuk eskavator, dan pengadaan bahan bakar minyak.

Fokus Group Diskusi ini bertujuan untuk menjaring masukan tentang pengelolaan infrastruktur air, implementasi inovasi teknologi, dan pemberdayaan petani mendukung program #SERASI. FGD dihadiri para peserta antara lain dari Dinas Pertanian propinsi dan beberapa kabupaten/kota, Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Badan Litbang Pertanian, serta Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDMP. Narasumber FGD berasal dari IPB University, Universitas Lambung Mangkurat, Dinas TPH Propinsi Kalsel, dan Kementan. (Ani Susilawati/Balitbangtan)

- Advertisement -
Senin, Juli 7, 2025

Trending Pekan ini

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah Dilakukan  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...

Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Terkuak, Polda NTB Tetapkan 3 Tersangka

HarianNusa, Mataram – Misteri kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota...

Banjir Terjang Kota Mataram, Sambirang Ahmadi: Ini Sinyal Krisis Tata Ruang

HarianNusa, Mataram - Sejumlah wilayah di kota Mataram pada...

Gubernur NTB Turun Langsung Tinjau Lokasi Banjir, Prioritaskan Keselamatan Warga

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu...
Senin, Juli 7, 2025

Berita Terbaru

PMI NTB Gerak Cepat Salurkan Ratusan Bantuan ke Korban Banjir di Mataram 

HarianNusa, Mataram - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTB...

Bupati LAZ Gerak Cepat Turun ke Lokasi Banjir di Lobar 

HarianNusa, Lombok Barat - Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad...

Panitia Konferprov PWI NTB Matangkan Persiapan, Baru Dua Nama Ambil Formulir Pendaftaran

HarianNusa, Mataram – Panitia pelaksana Konferensi Provinsi (Konferprov) Persatuan...

Banjir Terjang Kota Mataram, Sambirang Ahmadi: Ini Sinyal Krisis Tata Ruang

HarianNusa, Mataram - Sejumlah wilayah di kota Mataram pada...

Gubernur NTB Turun Langsung Tinjau Lokasi Banjir, Prioritaskan Keselamatan Warga

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu...

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah Dilakukan  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...
Senin, Juli 7, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!