Wisata
Keren… Kunjungi Desa Wisata di NTB Kini Dapat Melalui e-Ticketing

HarianNusa.com – Tahun lalu, Nusa Tenggara Barat telah meresmikan 99 desa wisata. Pada desa wisata tersebut tersedia berbagai kuliner, kerajinan tangan maupun kesenian khas NTB.
Untuk mengunjungi desa wisata, kini dapat juga memesan tiket melalui aplikasi Goers.
Aplikasi Goers dikhususkan untuk paket pariwisata, pemesanan tiket event, film, tempat atraksi dan hiburan lainnya.
Aplikasi tersebut telah diluncurkan pada Kamis malam, 25 Juli 2019 melalui acara peluncuran desa wisata dan e-ticketing di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram. Hadir dalam peresmian tersebut Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi.
Direktur Operasi (COO) Goers, Niki Tsuraya Yaumi, mengatakan sebagai proyek percontohan telah terdaftar dua desa wisata di Goers. Desa tersebut yakni Desa Sesaot Lombok Barat dan Desa Ende Lombok Tengah.
“Kami dan juga partisipasi bersama Kementerian Desa PDTT untuk mendukung program e-ticketing desa wisata. Kami sudah melakukan pilot projects beberapa desa wisata,” ujarnya.
Melalui aplikasi tersebut, pencatatan pengunjung dapat dilakukan di tempat dan semua laporan dapat diakses secara real time oleh pemerintah pusat.
Yaumi menjelaskan, jika telah mengunjungi desa wisata tersebut, pengunjung akan melakukan registrasi di lokasi, sehingga dapat mengetahui secara jelas jumlah kunjungan maupun total pembelian tiket yang diterima desa wisata tersebut.
“Sehingga dengan ini menjadi laporan komperhensif bagi kepala desa, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat di kementerian,” ucapnya.
Pada aplikasi tersebut telah diinput 25 kota di Indonesia, yang tentunya memiliki destinasi wisata dan hiburan lainnya. Ke depannya, semua desa wisata di NTB akan ditambahkan pada aplikasi tersebut.
Aplikasi ini menurutnya dapat memberikan kemudahan pada calon pengunjung, di mana sebelum mengunjungi desa wisata, akan diperkenalkan dahulu keunikan desa wisata melalui aplikasi.
“Dahulu mekanisme melalui buku, kini secara digital dan bisa diakses secara real time. Sudah banyak desa wisata tercover internet. Jika belum akan dikoordinasikan dengan Kominfo,” paparnya. (sat)
Destinasi Wisata
Tiga Hari di Lombok, Indonesia Gastrodiplomacy Series Tegaskan NTB Siap Tampil di Kancah Budaya, Ekonomi, Investasi, dan Pariwisata Dunia

HarianNusa, Mataram – Selama tiga hari pelaksanaan Indonesia Gastrodiplomacy Series: Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara, puluhan delegasi dari berbagai negara sahabat dan mitra internasional diajak menyelami keunikan budaya, kekayaan kuliner, potensi investasi, serta pesona pariwisata yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan yang berlangsung sejak 6 hingga 8 Mei 2025 di Pulau Lombok ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kesiapan NTB sebagai daerah yang tak hanya unggul secara lokal, namun siap bersaing dan berkolaborasi di tingkat global.
Melalui berbagai agenda selama tiga hari, delegasi menelusuri keragaman budaya dan sejarah Kota Mataram dengan berkeliling Kota Tua Ampenan dan Museum NTB, berdialog langsung dengan Gubernur NTB, berinteraksi dengan pelaku UMKM, menikmati kuliner organik di Desa Wisata Bilebante, mendukung green initiative melalui penanaman pohon, hingga melihat potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Mandalika. Membuat para peserta mendapatkan gambaran utuh tentang daya tarik NTB dalam mendukung diplomasi rasa dan budaya Indonesia.
“Ini kegiatan yang low cost big impact, Biayanya sedikit tapi impactnya besar, Potensi pertambangan, kelautan, kehutanan energi, hingga Pariwisata semuanya kita siap. Apalagi mereka wakil dari negaranya, mereka pegang kebijakan untuk investasi mereka juga pegang kebijakan untuk mengarahkan wisatawannya dan mereka punya pengaruh besar di negara asalnya,” kata Gubernur Miq Iqbal.
Staf Ahli Menlu Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo kepada awak media menyampaikan bahwa IGS bertujuan mempromosikan Indonesia secara keseluruhan dan sudah 5 kali diadakan di berbagai provinsi dengan partisipan yang berbeda.
“Pintu masuknya adalah gastro/makanan… salah satu tools diplomasi, tapi pada saat yang sama kita masukkan aspek-aspek potensial untuk berkolaborasi antara kedutaan asing dengan stakeholders nasional,” ungkapnya.
Pada kesempatan lain, Sahli Heru Subolo juga menyampaikan bahwa IGS merupakan wujud nyata konsep Indonesia Incorporated serta menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam meningkatkan visibilitas dan daya saing Indonesia dalam skala global.
“Sekarang kita akan menindaklanjutinya dengan kolaborasi konkret dari berbagai stakeholders. Dari pemerintah komitmennya sangat tinggi, tinggal bagaimana kita tindaklanjuti degan pemerintah asing melalui duta besar mereka di sini,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempromosikan daerah melalui pendekatan soft diplomacy berbasis budaya dan gastronomi.
“Selama tiga hari di Lombok, kami tidak hanya mencicipi rasa, tetapi juga merasakan semangat kolaborasi NTB. Ini adalah destinasi yang kaya, ramah, dan memiliki masa depan global,” ujar Abdul Karim Harelimana Duta Besar dari Negara Rwanda
Rombongan delegasi yang terdiri dari 38 Duta Besar beserta pasangan serta diplomat asing dari 27 negara menutup rangkaian kegiatan dengan menyaksikan Fanatec GT World Challenge Asia 2025 yang tengah berlangsung, serta mengikuti track experience, mencoba langsung Pertamina Mandalika International Circuit.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan ini, Indonesia khususnya NTB semakin diperhitungkan sebagai bagian dari jaringan diplomasi internasional yang dinamis, membangun citra positif melalui budaya, ekonomi, dan pariwisata berkelas dunia. (F3/Kom)
Gaya Hidup
Matta Coffee Merumatta Suguhkan Varian Kopi Berkualitas

HarianNusa, Lombok Barat – Merumatta Hotel terus melakukan inovasi dalam meningkatkan fasilitas bagi para tamu. Salah satunya dengan menghadirkan kedai kopi “Matta Coffee”.
Matta Coffee hadir untuk menjawab kebutuhan para tamu yang menginginkan sajian kopi berkualitas di sekitar loby hotel Merumatta dengan suguhan pemandangan yang menyejukkan mata.
“Awalnya, kami melihat banyak tamu yang mencari kopi, namun harus berjalan cukup jauh ke arah pantai. Dari situlah muncul ide untuk membuka kedai kopi di area lobi,” ungkap General Manager (GM) Hotel Merumatta Senggigi Lombok Barat Fahrurrazi dalam acara Grand Opening Matta Coffee, Sabtu, 28 Desember 2024.
Matta Coffee hadir dengan konsep yang unik, yakni self-service. Pengunjung dapat langsung memesan, mengambil, dan menikmati kopi pilihan mereka. “Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pengunjung. Mereka bisa menikmati kopi sambil santai di area lobi atau membawanya ke tempat yang mereka inginkan,” tambahnya
Kopi yang disajikan di Matta Coffee merupakan kopi lokal berkualitas, dengan beragam pilihan seperti Robusta dan Arabika yang kemudian disajikan sebagai espresso, cappuccino, dan latte. Sebagai menu andalan, Matta Coffee juga menghadirkan menu spesial yang unik dan menggugah selera.
“Harga yang kami tawarkan juga cukup terjangkau, terutama saat masa opening. Kami memberikan diskon 30% selama 7 hari pertama sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan,” ujar Fahrurrazi
Dibukanya Matta Coffee juga sejalan dengan upaya untuk mendukung pariwisata Lombok. Dengan adanya kedai kopi ini, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan selama menginap di Merumatta Senggigi.
“Kami melihat potensi besar dari pariwisata Lombok, terutama event internasional Merumatta Coastrail yang telah digelar selama tiga tahun berturut-turut. Kami yakin Matta Coffee dapat menjadi salah satu daya tarik bagi para peserta event,” jelasnya
Rencananya, pada Februari mendatang, Merumatta Costrill akan kembali digelar dengan target peserta sebanyak 750 orang. Event ini akan menampilkan keindahan alam Lombok, khususnya di sekitar Merumatta Senggigi, melalui kegiatan lari lintas alam.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari manajemen, Matta Coffee optimis dapat mencapai target omset yang telah ditetapkan. “Kami yakin, dengan lokasi yang strategis dan konsep yang unik, Matta Coffee akan menjadi salah satu destinasi favorit bagi pecinta kopi di Lombok,” tutupnya
Tak hanya menghadirkan Matta Coffee, Merumatta Hotel juga akan menghadirkan inovasi-inovasi lainnya yang tentunya lebih menarik untuk peningkatan fasilitas bagi para tamu. (F3).
Lombok Timur
Mahasiswa Unram Luncurkan Program Promosi Wisata Desa Pulau Maringkik dengan Sentuhan Media Sosial dan Influencer

Lombok Timur, 10 Juli 2024 – Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang terlibat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2024 menggelar sosialisasi inovatif untuk mempromosikan pariwisata di Desa Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Dengan tema “Strategi Peningkatan Kunjungan Wisatawan Melalui Optimalisasi Potensi dan Promosi Wisata Efektif di Desa Pulau Maringkik,” acara ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata desa melalui media sosial.
Agus, Sekretaris Desa Pulau Maringkik, menyatakan bahwa desa ini memiliki banyak potensi wisata. Ini termasuk Pulau Pasir, Pasir Panjang, serta atraksi wisata dan kuliner lokal seperti Tumpi dan Kue Putu. Namun, ia juga mengakui bahwa banyak masyarakat belum mengetahui potensi tersebut, dan promosi di media sosial merupakan tantangan utama.
Sebagai solusi, mahasiswa KKN Unram telah merancang program tour wisata yang mencakup rute Pantai Pink 1, Gili Petelu, Snorkeling, hingga Pulau Maringkik. Program ini mencakup pembuatan papan plang, brosur, pamflet, buku panduan, serta video promosi yang akan diposting di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, dan YouTube. Penggunaan drone untuk pengambilan gambar diharapkan dapat menambah daya tarik visual.
Putu, salah satu mahasiswa Unram, mengungkapkan bahwa program ini akan memanfaatkan akun media sosial untuk promosi dan melibatkan influencer serta Puteri Mandalika dan Puteri NTB guna memperluas jangkauan promosi. Wardia, anggota kelompok KKN, menambahkan bahwa dukungan dari figur publik dapat meningkatkan efektivitas promosi.
Tokoh masyarakat, Pak Zaenuddin, menyambut baik program ini dan berharap agar rute wisata ditingkatkan dengan penambahan lokasi snorkeling yang lebih menarik.
Setelah sosialisasi, mahasiswa melanjutkan diskusi dengan para boatman mengenai desain brosur dan papan promosi di Pelabuhan Tanjung Luar, serta dengan Ibu Naimah dari Kelompok Bunga Maringkik mengenai dokumentasi pembuatan tenun dan kuliner khas desa.
Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan memperkenalkan keindahan serta kekayaan budaya Desa Pulau Maringkik ke lebih banyak orang.
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok