Bima
Gubernur NTB Kunjungi Desa Sambori, Pantau Pemenuhan Infrastruktur Publik Dasar

HarianNusa.Com – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Wilayah Kota dan Kabupaten Bima, Selasa (20/8/19) juga menyempatkan diri mengunjungi Desa Sambori yang ada dipuncak bukit di Wilayah Wawo Tengah. Kemudian menginap di Desa Kuta yang dirangkai kegiatan silaturahmi dengan berbagai komponen masyarakat di Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. Diantaranya Camat dan seluruh perangkatnya, seluruh kepala Desa di Kecamatan itu, pemuda, para kader posyandu dan para pengaman hutan. Hadir pula menyusul pada malam harinya, Wakil Bupati Bima H.Dahlan M.Noer dan Sekda Bima,H.M.Taufik.
Kedatangan orang nomor satu di NTB itu didampingi Plt. Kadis Kominfotik GP.Aryadi, Kadis PUPR H. Azhar, Kadis DLH Madani Mukaram dan Kadis Kesehatan dr. Eka untuk memastikan sejumlah fasilitas dan infrastruktur layanan publik di wilayah tersebut, secara bertahap telah dapat dipenuhi. Diantaranya akses internet atau sinyal digital, infrastruktur jalan, fasilitas kesehatan dan pembangunan ekonomi masyarakat.
Lambitu selama ini masih dikenal menjadi kawasan terisolir (blank spot), dengan infrastruktur jalan yang berbukit-bukit, medan yang sulit dan jauh, padahal Lambitu memiliki potensi ekonomi, kehutanan, pariwisata, sosial budaya dan pertanian yang besar, sehingga dukungan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan.
Pada Saat silaturahmi itu, sejumlah elemen masyarakat menyampaikan aspirasi dan keluh kesah kepada Gubernur. Diantaranya Ibu-ibu di desa Sambori Dalam dan Desa Kaboro dan Kuta menyampaikan keluhan tentang akses sinyal telpon dan internet yang sangat lemah. Terhadap hal ini, Gubernur meminta Plt. Kadis Kominfo untuk menjelaskan.
Aryadi yang sempat bertugas di Bima selama 18 tahun itu, tentu sangat memahami kondisi itu. Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Lambitu yang dulunya benar-benar daerah yang terisolir (blank spot), kini sudah berubah dan bergerak maju. Berdasarkan hasil pantauannya, saat ini di Wilayah Wawo Tengah itu, tersisa tinggal 3 lokasi saja yang sinyal internetnya masih lemah, yaitu Desa Kaboro, kemudian Sambori Dalam dan sebagian Desa Kuta,khususnya yang ada dilekukan bukit.
“Selebihnya sudah 4G. Di puncak Desa Kuta ini sudah ada BTS, sehingga tidak perlu khawatir, karena tinggal memperkuat saja dengan membangun refiter,” ujar Gde sapaan akrabnya.
Ia berjanji akan segera mengkoordinasikan dengan kementerian Kominfo RI, agar di tahun 2020 nanti kecamatan Lambitu sudah bebas area blank spot.
Terkait infrastruktur jalan, masyarakat Lambitu juga mengusulkan agar dibuat jalur alternatif melalui Kelurahan Lampe Kota Bima, dengan menggunakan fasilitasitas jalan BUMN yang sudah ada (jalur jalan ke Tower TVRI dan Telkom), hanya tinggal menghubungkan saja. Terhadap hal ini, Gubernu mengapresiasi dan meminta Bupati Bima dan Walikota Bima bersama Kadis PUPR untuk mengkoodinasikannya secara teknis.
Terkait dengan aktivitas posyandu di daerah itu, Kadis Kesehatan NTB, dr.Eka juga menjelaskan tentang program revitalisasi posyandu.
“Ke depan posyandu yang ada sekarang dikembangkan menjadi posyandu keluarga. Bukan saja sebagai pusat layanan kesehatan balita, tetapi juga lansia dan semua keluarga,” terangnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov NTB akan menfasilitasi pelatihan dan pemenuhan sejumlah peralatan posyandu yang dibutuhkan. Sedangkan pembangunan fisik bangunan posyandu dan dana untuk operasional diharapkan berasal dari alokasi dana desa.
Gubernur juga memberi perhatian pada aktivitas ibu-ibu yang mengembangkan kerajinan, namun belum memiliki petalatan. Doktor Zul meminta pihak terkait di Kabupaten Bima untuk segera dapat menfasilitasi mereka. (f3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimasyah bersama masyarakat Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. (istimewa)
Bima
Tujuh Warga Hilang Akibat Banjir Bandang di Bima, Pencarian Terus Dilakukan

HarianNusa, Bima – Banjir bandang yang melanda wilayah Wera-Ambalawi, Kabupaten Bima, menyebabkan dampak besar bagi masyarakat. Selain menghancurkan rumah warga dan fasilitas umum, bencana ini juga mengakibatkan hilangnya beberapa warga yang terseret arus deras.
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa tujuh warga dinyatakan hilang. Salah satu korban, Irma, telah ditemukan, sementara enam lainnya masih dalam pencarian oleh Tim Gabungan yang terdiri dari personel TNI-Polri, BPBD, Tagana, serta berbagai elemen masyarakat yang turut membantu upaya pencarian.
Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Wera, IPTU Iksan, S.H., yang berada langsung di lokasi bencana di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, mengonfirmasi bahwa pencarian masih berlangsung intensif. Tim Gabungan menyisir sepanjang aliran Sungai Nanga Wera dan daerah sekitarnya guna menemukan korban yang masih hilang.
Selain fokus pada pencarian korban, IPTU Iksan juga melaporkan kondisi terkini di lokasi bencana. Sejumlah rumah warga dilaporkan hanyut, sementara fasilitas umum seperti sekolah dan jembatan mengalami kerusakan serius. Tim Gabungan telah mulai melakukan pembersihan di permukiman warga yang terdampak banjir.
Situasi terkini menunjukkan bahwa akses menuju Kota Bima masih dapat dilalui dengan aman. Namun, akses di sekitar Desa Nanga Wera mengalami gangguan akibat lumpur dan puing-puing banjir. Upaya evakuasi dan penanganan darurat terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak bencana ini.
Kapolsek Wera mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna keselamatan bersama. Tim Gabungan akan terus bekerja maksimal dalam proses pencarian dan pemulihan pasca bencana. (F3)
Ket. Foto:
Situasi pasca banjir bandang di Wera-Bima. (Ist)
Bima
Terduga Kasus Pencabulan Anak Bawah Umur di Cenggu Bima Ditetapkan Tersangka

HarianNusa, Bima – Setelah menjalani proses penyelidikan selama hampir setahun, tepatnya 11 bulan sejak laporan diterima pada 23 Februari 2024, Polres Bima Kabupaten resmi menetapkan Syafruddin, seorang warga Desa Cenggu, Kecamatan Belo, sebagai tersangka dalam kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Penetapan tersebut dituangkan dalam surat pemberitahuan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bima tertanggal 23 Januari 2025. "Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, bersama ini disampaikan kepada saudara bahwa sejak tanggal 23 Januari 2025, telah ditetapkan sebagai Tersangka dalam perkara Tindak Pidana Persetubuhan dan Perbuatan Cabul terhadap anak yang terjadi pada Hari Jumat, tanggal 23 Februari 2024," demikian isi surat tersebut.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada 23 Februari 2024 sekitar pukul 17.00 Wita, di RT 007/RW 003, Desa Cenggu, Kecamatan Belo. Kasus ini langsung dilaporkan oleh ibu korban ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bima Kabupaten pada keesokan harinya, 24 Februari 2024.
Kasat Reskrim Polres Bima, Abdul Malik, saat dikonfirmasi media membenarkan penetapan Syafruddin sebagai tersangka. “Iya, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Besok kami jadwalkan untuk pemanggilan sebagai tersangka,” ujar Malik pada Selasa, 28 Januari 2025, melalui sambungan telepon.
Abdul Malik menjelaskan bahwa meski status tersangka telah ditetapkan, pihak kepolisian tidak langsung melakukan penahanan. “Penetapan tersangka tidak serta-merta harus diikuti dengan penahanan. Masih ada serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” tegasnya. (F3)
Bima
Lindungi Generasi Emas NTB, BBPOM Mataram Kawal Program PJAS Aman di Kabupaten Bima

HarianNusa, Bima – Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Tentunya harus dipastikan bahwa PJAS memenuhi aspek mutu, keamanan dan gizi seimbang. Badan POM telah menetapkan intervensi PJAS sebagai Prioritas Nasional Keamanan Pangan dengan penguatan pada basis komunitas.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para kader keamanan pangan sekolah, BBPOM di Mataram melaksanakan kegiatan refreshment Keamanan Pangan yang dirangkai dengan desk pengawalan program PJAS aman di Kabupaten Bima.
Ketua Tim Program Nasional Keamanan Pangan BBPOM di Mataram, Dra. Winartutik, Apt., dalam sambutannya menyampaikan, bahwa salah satu elemen penting dalam kemandirian sekolah adalah komunitas sekolah (kepala sekolah, guru, siswa, orangtua siswa, pedagang PJAS) yang berpartisipasi aktif dalam mewujudkan program keamanan pangan di sekolah.
“Melalui refreshment bagi kader keamanan pangan sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kader untuk melakukan pengawasan keamanan pangan di kantin dan pedagang pangan di luar sekolah, serta penyebaran pesan keamanan pangan pada komunitas sekolah sehingga dapat diterapkan di sekolah,” ujar Winartutik, Senin, (15/7/24).
Selanjutnya pada saat desk pengawalan program PJAS aman, diharapkan kader dapat melakukan intervensi secara mandiri kepada komunitas sekolah (siswa dan orang tua / komite sekolah) dan menyusun dokumen rencana aksi keamanan pangan sekolah, dokumentasi pelaksanaan kegiatan serta monev terhadap pelaksanaan rencana aksi tersebut.
Narasumber dari BBPOM di Mataram memberikan materi tentang Kunci Memilih dan Mengolah Pangan yang Aman, Stunting, Nutrisi Seimbang, ING (Indeks Nilai Gizi), Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Ijin Edar dan Kadaluarsa), BPOM mobile, serta implementasi keamanan pangan di kantin sekolah.
Mengingat semakin maraknya penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu / OOT (Tramadol, Trihexyphenidil, Dextromethorphan) di wilayah NTB, pada kegiatan ini juga disampaikan materi tambahan terkait informasi tentang penyalahgunaan OOT dan bahaya rokok. Guru / komunitas sekolah diharapkan dapat memberikan sosialisasi lebih lanjut kepada anak didik untuk membentengi diri dari penyalahgunaan obat, yang dapat merusak masa depan bangsa. Bersama wujudkan Obat dan Makanan aman, untuk generasi penerus yang cemerlang, berkualitas dan berdaya saing. (HN3)
Ket. Foto (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok