HarianNusa.Com, Mataram – ACT bersama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) NTB mengadakan kegiatan pelatihan manajemen masjid di Lombok.
Pelatihan berlangsung selama 2 hari di lokasi yang barbeda dengan jumlah peserta 277 orang peserta. Tanggal 21 Desember 2019 bertempat di kantor Pemkab Lombok Timur, diikuti 197 orang peserta terdiri dari perwakilan takmir masjid se-Lombok Timur. Dan tanggal 22 Desember di Pendopo Walikota Mataram, diikuti 80 orang peserta dari target 100 peserta. Mereka berasal dari DKM masjid yang berada di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara.
Pelatihan tersebut menghadirkan pemateri dari DKM Masjid Jogokariyan Jogjakarta, masjid yang mendapat predikat terbaik se-Indonesia sebagai masjid yang mempunyai pengelolaan manajemen masjid.
Di Lombok Timur sendiri , selain bekerja sama dengan DMI Kabupaten Lombok Timur, ACT juga merlibatkan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) yang bersedia menjadi panitia dalam kegiatan pelatihan tersebut.

Ustadz Wahyu Tejo Raharja selaku pengurus DKM Masjid Jogokariyan dalam pelatihan itu memberikan
materi tentang pengelolaan dana keuangan masjid, cara memakmurkan masjid dan ide-ide kreatif lainnya dalam hal memakmurkan masjid.
“Masjid Jogokariyan sendiri berawal dari sebuah langgar kecil di Kampung Pinggiran Selatan Yogyakarta, Masjid Jogokariyan terus berusaha membangun umat dan mensejahterakan masyarakat. dengan visi “Terwujudnya masyarakat sejahtera lahir bathin yang diridhoi Allah melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di Masjid”, “tuturnya.
Kepala Cabang ACT NTB, Lalu Muhammad Alfian di sela-sela kegiatan mengatakan, pelatihan ini adalah upaya ACT yang bekerja sama dengan pengurus DKM Masjid Jogokariyan dalam mengembalikan semangat ummat dalam beribadah, bagaimana cara membangun lingkungan masjid yang nyaman, aman, makmur dan peduli sesuai dengan tema kegiatan “Mengembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban Islam”.
“Ini juga merupakan langkah kami untuk bersinergi dengan masjid-masjid yang ada di pulau Lombok Khusunya,” jelas Alfian.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, apalagi nama Jogokariyan tidak asing bagi sebagian peserta. (f3)