Jumat, Juli 26, 2024
spot_imgspot_img
BerandaInternasionalPfizer Lakukan Penelitian Vaksin Untuk Menangkal Virus Corona, Ini Hasilnya

Pfizer Lakukan Penelitian Vaksin Untuk Menangkal Virus Corona, Ini Hasilnya

- Advertisement - Universitas Warmadewa

HarianNusa.com, – Uji klinis terhadap vaksin Corona terus dilakukan oleh beberapa perusahaan farmasi terkemuka di dunia. Bahkan vaksin Pfizer yang dibuat oleh perusahaan Pfizer dan bekerja sama dengan BioNtech Jerman sudah melakukan uji klinis fase ketiga. Bahkan informasi yang beredar jika vaksin tersebut akan diluncurkan pada akhir bulan Oktober 2020. Namun, sebelum diluncurkan masyarakat banyak yang mendesak untuk mengungkap hasil laporannya di hadapan publik. 

Hasil Penelitian Vaksin Pfizer untuk Menangkal Virus Corona 

Setelah didesak masyarakat untuk mengungkapkan hasil penelitian di hadapan publik, pihak Pfizer kemudian memberikan respons. Pfizer mengungkapkan detail atau rincian mengenai bagaimana peserta uji klinis vaksin bisa dipilih dan juga dipantau. Dimana syarat uji klinis vaksin corona bisa dihentikan lebih awal apabila ditemukan ada masalah. Serta bukti yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan apakah orang yang mendapatkan vaksin terlindungi dari virus Covid-19. 

Detail atau rincian tersebut biasanya diungkapkan oleh perusahaan apabila penelitian yang dilakukan sudah selesai. Namun, pemberian informasi lebih awal kepada publik bertujuan untuk mengatasi kecurigaan masyarakat Amerika Serikat. Terlebih Presiden Trump mendesak untuk menghasilkan vaksin Corona sebelum pemilihan yang dilakukan pada tanggal 3 November. Kondisi ini ditakutkan bisa menghasilkan produk yang tidak aman. 

Pada uji klinis fase ketiga atau tahap terakhir, pihak Pfizer melibatkan 44.000 peserta. Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan Moderna yang hanya melibatkan 30.000 peserta. Diharapkan uji klinis fase ketiga ini menghasilkan kabar yang menggembirakan. Terlebih pihak Pfizer tidak mengatakan estimasi waktu kapan vaksin Pfizer tersedia.

Albert Boula mengatakan jika pihaknya berharap akan memperoleh jawaban paling cepat di bulan Oktober. Apabila setelah uji klinis fase ketiga yang dilakukan terbukti berhasil maka Pfizer akan segera meminta persetujuan regulasi. 

Protokol uji klinis Pfizer juga memberikan detail kepada perusahaan, ilmuwan dan regulator mengenai bagaimana pembuat obat bisa menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat memenuhi standar keefektifan dan keamanan sesuai dengan yang ditetapkan oleh U.S. Food and Drug Administration (DFDA). 

Protokol tersebut kemudian diserahkan kepada FDA supaya ditinjau dan diawasi oleh panel ahli independen yang dikenal sebagai Dewan Pemantau Data dan Keamanan. Dengan protokol ini, menghasilkan penilaian pertama terhadap kinerja dari vaksin Pfizer oleh dewan pemantau. 

Sudah ada lebih dari 29.000 peserta yang mendaftar dalam uji klinis vaksin ini yang telah dimulai sejak bulan Juli yang lalu. Beberapa peserta uji klinis menerima vaksin dan sebagian lainnya menerima vaksin palsu atau plasebo. 

Sebelum vaksin ini bisa digunakan untuk mencegah virus corona, FDA mengatakan jika vaksin virus Corona harus terbukti paling tidak 50% lebih efektif daripada plaebo. Hal ini dilakukan supaya uji klinis fase ketiga yang dilakukan dalam skala besar bisa menjadi pertimbangan untuk segera disetujui. Namun, menurut para peneliti jika sampel infeksi jumlahnya lebih sedikit saat melakukan uji klinis maka bisa mengubah perhitungan bagaimana standar tersebut bisa dipenuhi.

Menurut protokol, setidaknya 76,9% efektif untuk membuktikan kinerjanya berdasarkan 32 yang telah diujicoba untuk terinfeksi. Hal ini mengartikan bahwa tidak boleh ada lebih dari enam kasus infeksi virus corona yang terjadi diantara orang-orang yang menerima vaksin tersebut. Jika vaksin tidak memenuhi target keefektifan 76,9% pada analisis pertama, berarti vaksin akan menghadapi ambang batas signifikasi statistik yang lebih ketak selama penilaian sementara selanjutnya. Sekarang informasi mengenai kesehatan dan konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah serta bisa dilakukan kapan saja. Jika Anda tertarik maka direkomendasikan untuk download dan instal aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa memberikan banyak pengetahuan mengenai dunia kesehatan. 

RELATED ARTICLES
spot_img
Jumat, Juli 26, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Jumat, Juli 26, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -