HarianNusa, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dalam kurun waktu 6 minggu melakukan survey di 25 kabupaten/kota yang tersebar se Indonesia, salah satunya di Kota Tanjung Balai. Ketua KNTI Tanjung Balai-Asahan, Imam Azhari menyampaikan KNTI melakukan survei kepada nelayan tradisional (kecil) untuk mengurai permasalah akses nelayan tradisional terhadap BBM Bersubsidi.
“Nelayan tradisional yang kita jumpai pada saat survey, menggantungkan harapannya kepada KNTI agar dapat membantu mensejahterakan nelayan khususnya kemudahan akses BBM Bersubsidi serta kestabilan harga ikan,” terang Imam.
Nelayan meminta hasil data ini segera ditindaklanjuti. Untuk itu KNTI berencana akan mempublikasikan hasil surveinya dalam waktu dekat.
Menurut Imam, aktivitas survei ini mendapatakan dukungan dari pemerintah dan DPRD Kota Tanjungbalai
“Walikota dan DPRD sangat mendukung dan mengapresiasi adanya survei ini. Survei yang dilakukan ini dapat meringankan atau membantu pemerintah khususnua Kepala Dinas Perikanan yang sangat mengapresiasi adanya survei ini,” lanjut Imam.
Dukungan tersebut tidak membuat KNTI Tanjungbalai berpuas diri, karena yang menjadi patokan adalah realisasi dari hasil survei yang dilakukan ini apakah dapat benar-benar menghadirkan kesejahteraan bagi nelayan. Ketika data sudah terkumpul, kemampuan pemerintah kota diuji apakah bisa memberikan solusi atau tidak.
Dilapangan Imam menemukan, hal yang menjadi masalah keluarga nelayan salah satunya ketidakmampuan mengatur keuangan terutama ketika mendapatkan hasil tangkapan yang banyak dimana nelayan mendapatkan banyak pemasukan (uang).
“Ketika survei di lapangan ada sebagian nelayan yang mengaku pernah mendapatkan Rp 5 juta hanya sekali melaut (pagi-sore), hal ini terjadi pada saat sedang musim ikan,” jelas Imam.
Lanjut Imam, dari kegiatan survei ini menyadarkan kita semua bahwa masih banyak nelayan kecil yang belum mendapatkan BBM bersubsidi, sehingga KNTI harus bekerja lebih masif agar nelayan bisa mendapatkan BBM bersubsidi.
“Soal kemudahan akses Nelayan kecil terhadap BBM bersubsidi ini, harus segera kita upayakan sebagai wujud hasil dari kegiatan survei,” jelas Imam
Hasil pendataan atau survei ini akan segera dipublikasikan dalam waktu dekat ini, hasil pendataan ini harapannya bisa mendorong kesejahteraan nelayan kecil di Tanjung Balai dan Asahan.
“Setelah hasil surveinya dipublikasikan, kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan DPRD, nelayan sendiri sebenarnya harapannya tidak muluk-muluk, nelayan hanya menginginkan hak-haknya terpenuhi,” tutup Imam