Jumat, Maret 29, 2024
BerandaKota MataramPerkuat Makna Hari Palawan, SJP Sosialisasikan 4 Pilar MPR-RI Kepada Pemuda Penggerak...

Perkuat Makna Hari Palawan, SJP Sosialisasikan 4 Pilar MPR-RI Kepada Pemuda Penggerak di Mataram

- Advertisement -

HarianNusa.com, Mataram – Anggota MPR-RI daerah pemilihan NTB 2 (Pulau Lombok) H. Suryadi Jaya Purnama,ST. melaksanakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI di Aula Ballroom kantor DPW PKS NTB pada Sabtu, 13/11/2021 di Mataram. Anggota MPR-RI yang akrab di sapa SJP tersebut, melakukan sosialisasi 4 pilar sekaligus memperkuat makna hari pahlawan yang berlalu beberapa hari sebelumnya, kepada para pemuda yang tergabung dalam PKS Muda NTB.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai 4 Pilar MPR-RI, sehingga masyarakat mengetahui perannya sebagai seorang warga Negara, khususnya para pemuda. Kegiatan ini merupakan satu kesatuan nilai gerak berbangsa dan bernegara yang perlu disosialisasikan kepada pemuda, Pelajar, tokoh masyarakta, masyarakat dan semua elemen yang berada di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia, agar nilai-nilai dalam 4 pilar tersebut terpatri dalam diri dan benak masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Kegiatan dihadiri oleh sekitar 150 orang yang berasal dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pelajar dan masyarakat sekitar. Dalam Sambutannya SJP menyampaikan “Sebagai seorang pemuda, empat pilar ini menjadi hal yang sangat penting karena 4 Pilar ini merupakan jati diri bangsa Indonesia, dan jati diri kita sebagai pemuda Bangsa Indonesia. Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika”.

Menurut SJP, pemuda Islam atau ummat Islam secara umum adalah yang sangat Pancasilais, karena butir-butir Pancasila itu terdapat dalam ajaran Islam yang tercantum dalam Al-Qur’an. Ia juga mengatakan sejarah perjuangan bangsa membuktikan, orang yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia sebagian besar adalah para ulama dan umat Islam, dalam hal ini tentu pemuda islam memiliki peranan yang cukup strategis.

Lebih jauh SJP menjelaskan secara khusus tentang UUD 1945. Ia menyampaikan bahwa UUD 1945 ini sudah mengalami amandemen sebanyak 5 kali. Dulu lembaga tertinggi negara adalah MPR. Karena MPR ini bertugas untuk mengangkat dan memberhentikan presiden. Kini, tidak ada lagi lembaga tertinggi negara, semuanya memiliki posisi yang sama. “Semua lembaga memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Presiden, DPR, MPR posisinya sama. Sama-sama dalam satu lembaga, yaitu lembaga negara”, jelasnya.

Sedangkan NKRI, adalah bentuk negara yang telah disepakati para pendiri bangsa. Keberagaman suku bangsa menyatukan kita semua dengan membentuk Negara Kesatuan, yaitu Republik Indonesia. Menurut SJP, Indonesia adalah contoh penerapan toleransi di seluruh dunia. Karena perbedaan suku dan agama dapat hidup damai secara berdampingan. Terakhir, SJP menjelaskan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. “Bhinneka artinya perbedaan, sedangkan Tunggal Ika artinya persatuan. Kita memang terlahir berbeda.

Di Indonesia saja ada 1.340 suku yang terdiri dari 732 bahasa daerah. Semuanya beragam, karena keberagaman ini adalah takdir. Tugas kita sekarang ini adalah bagaimana untuk mewujudkan persatuan ditengah keberagaman”, tutup pria berkacamata ini.

RELATED ARTICLES
spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Banyak Dibaca

- Advertisment -