HarianNusa, Mataram – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong berdirinya pabrik pakan Ternak di setiap kabupaten/kota di NTB, terutama di Pulau Sumbawa. Hal tersebut untuk mendorong nilai tambah ekonomi pada hasil panen jagung milik petani sebelum dilakukan ekspor ke daerah lain atau luar negeri.
"Kita terus dorong untuk perbanyak pabrik pakan di daerah, kabupaten/kota se-NTB," ucap Wakil Ketua III DPRD NTB H Abdul Hadi, saat diwawancara usai Rapat Paripurna DPRD NTB, Kamis, (19/05) kemarin.
Persoalan anjloknya harga jagung di petani, lanjutnya, menjadi perhatian DPRD NTB. Namun, Selain mendukung langkah solusi pemerintah dengan mengekspor jagung, eksekutif juga diminta tak melupakan potensi atau menggenjot upaya di daerah agar memberikan nilai tambah bagi petani.
"Dengan hadirnya pabrik-pabrik pakan ternak ini bisa menjaga stabilitas harga jagung, agar tidak terlalu tinggi bagi pembeli pakan dan tidak terlalu rendah bagi petani," paparnya.
Anggota DPRD NTB Dapil Lotim ini mengaku, kehadiran pabrik pakan ternak masih minim dan menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama. Sebab itu perlu melibatkan para investor untuk berinvestasi dalam pabrik pakan ternak. Meski jumlahnya ada di beberapa tempat namun kapasitasnya masih kecil.
"Kami harap investor semakin banyak (pabrik pakan, red), kendala yang mereka hadapi kan soal persaingan harga yang ditakutkan tidak ada yang mengambil output tersebut. Tapi kalau sudah banyak (pabrik) akan jadi penyeimbang harga jagung," pungkas politisi PKS inj.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perdagangan NTB Endang Sri Wahyuni menambahkan, pemerintah sudah berkoordinasi dengan feedmil-feedmil dan mereka siap untuk membeli dan menyerap jagung-jagung di NTB untuk memasok ke Pulau Jawa.
"Dari Dinas Perhubungan NTB akan membantu dari segi angkutan darat maupun angkutan laut," katanya.
Meski Dinas Perdagangan NTB tidak bisa intervensi fluktuasi harga jagung, sambungnya, diupayakan agar jagung petani terserap untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
"Dari penyerapan diharapkan para produsen pakan ternak sudah mulai bergeliat akan menyerap jagung sebagai bahan baku dari pakan ternak. Apabila produksi sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan/permintaan pasar maka penyerapan terhadap jagung itu akan besar," pungkasnya.
Menanggapi anjloknya harga jagung tersebut, beberapa waktu lalu Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M. Sc.
mengusulkan solusi untuk melakukan ekspor jagung ke luar negeri.
"Harga jagung murah, satu-satunya cara sementara untuk menyelamatkan jagung petani kita adalah dengan melakukan ekspor ke Luar Negeri," kata gubernur saat bersama Kadis Perdagangan, Kadis Pertanian, Kadis Peternakan, dan Kadis Perindustrian untuk mendengar kondisi lapangan harga jagung dari salah satu pembeli besar yaitu PT. Seger Agro Nusantara, di Pendopo gubernur NTB pada pekan lalu. (F3)
Ket. Foto:
Wakil Ketua III DPRD NTB, H. Abdul Hadi, saat memimpin rapat Paripurna DPRD NTB. (Istimewa)