Optimalkan Penyerapan Beras Petani, Akhdiansyah Harap Bulog Lakukan Ekspor

0
386
Anggota Komisi II DPRD NTB, Akhdiansyah. (Istimewa)

HarianNusa, Mataram – Kualitas beras di NTB dinilai sudah bagus, dengan hadirnya infrastruktur penggilingan dan pengolahan gabah dan beras modern yaitu Modern Rice Milling Plant (MRMP). Selain itu produksinya pun berlimpah.

Untuk mengoptimalkan penyerapan beras oleh Perum Bulog di dalam daerah dan menghindari penumpukan stok di dalam gudang-gudang bulog, Komisi II DPRD NTB berharap agar bulog bisa melakukan penjualan beras yang dihasilkan petani dengan cara ekspor ke negara-negara yang membutuhkan pangan. Terlebih Indonesia sudah swasembada beras dan tak lagi impor beras dalam beberapa tahun terakhir.

“Bulog ini kan “pengusaha” juga, silahkan jual beras itu misalnya ekspor, jangan diendapkan begitu, kan rugi. Kalau tak ada solusi kan bisa rusak, sayang kan,” kata Anggota Komisi II DPRD NTB Akhdiansyah Selasa (26/07/2022).

Selain opsi ekspor, Perum Bulog NTB juga bisa mengoptimalkan beras ke sejumlah daerah yang selama ini tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. NTB sebagai daerah yang surplus beras sudah terbiasa menjual beras ke luar daerah, sehingga penuhnya gudang-gudang Bulog ini harus diimbangi dengan kreativitas mencari pasar.

“Kalau beras lama mengendap, nanti nilainya bisa berkurang. Sehingga Bulog kita sarankan cari pasar di luar,” ujar politisi PKB ini.

Yongki, sapaan akrabnya menilai, sejumlah potensi kerugian yang bisa terjadi jika pasar Bulog kurang lancar. Salah satunya, Bulog sendiri sebagai lembaga stabilisator pangan akan rugi serta petani yang menghasilkan padi tak lancar serapannya lantaran gudang Bulog yang penuh.

Sebelumnya, pemerintah berencana untuk mengekspor 200.000 ton beras ke sejumlah negara sahabat dalam rangka mengatasi krisis pangan dan energi akibat perang Rusia-Ukraina. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ekspor beras didorong oleh permintaan negara sahabat. (*)