NTB
Unram Tambah Empat Guru Besar

HarianNusa, Mataram – Universitas Mataram menambah 4 (empat) guru besar. Keempat orang guru besar yang dikukuhkan oleh Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., yaitu Prof. Dr. Muhammad Sood, S.H., M.H.; Prof. Dr. Agus Ramdani, M.Sc.; Prof. Drs. Aris Doyan, M.Si., Ph.D.; Prof. Dra. Susilawati, M.Si., Ph.D. di Ruang Sidang Senat, Rektorat Unram pada hari Kamis (22/9/2022).
Prof. Dr. Muhammad Sood, S.H., M.H. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Hukum dalam bidang Ilmu Hukum Bisnis dengan judul orasi ilmiah "Efektifitas Pengawasan Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Impor Produk Pangan Olahan dalam Rangka Perlindungan Hukum bagi Konsumen". Selanjutnya Prof. Dr. Agus Ramdani, M.Sc. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam bidang Pendidikan Biologi dengan judul orasi ilmiah "Pembelajaran Sains Berbasis Inkuiri Terintegrasi Kearifan Lokal di Era Digital".
Sementara itu, Prof. Drs. Aris Doyan, M.Si., Ph.D. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FKIP dalam bidang Ilmu Fisika dengan judul orasi ilmiah "Sintesis dan Karakterisasi Thin Film SnO2 dengan Doping Indium Aluminium dan Fluorine Menggunakan Teknik Sal-Gel Spin Coating sebagai Bahan Semikonduktor yang Diaplikasikan pada Perangkat Elektronik"; dan Prof. Dra. Susilawati, M.Si., Ph.D. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FKIP dalam bidang Ilmu Fisika dengan judul orasi ilmiah "Sintesis dan Karakterisasi Barium M-Heksaferrite Menggunakan Doping Ion Logam sebagai Bahan Penyerap Gelombang Mikro”.
Dalam sambutannya, Rektor Unram, Prof. Bambang menyampaikan ucapan selamat dan apresiasinya terhadap keempat orang Guru Besar yang dikukuhkan beserta keluarganya yang hadir.
“Tentunya kita semua civitas akademika dan hadirin yang ada sekarang ini mengucapkan selamat kepada empat Guru Besar yang dikukuhkan. Dan juga untuk terus berkarya bagi Unram, bagi bangsa negara kita,” ungkap Prof. Bambang.
Guru Besar Fakultas Pertanian itu juga menuturkan beberapa capaian Unram, salah satunya di bidang pendidikan. Ia mengatakan jika Unram semakin dipercaya menjadi tempat menempuh pendidikan dan menjadi incaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lain di Indonesia.
“Pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 bulan Juli lalu, sebanyak 720 orang mahasiswa dari 74 perguruan tinggi lain mendaftar untuk kuliah di Unram pada gelombang 1. Sehingga Kemendikbudristek langsung menutup pendaftar untuk Unram di mana pada waktu yang sama penerimaan mahasiswa gelombang 2 bahkan 3 untuk perguruan tinggi lain masih dibuka,” jelas Rektor Unram.
Pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Unram berhasil meningkatkan capaian karya dosen yang direkognisi internasional maupun karya dosen yang dimanfaatkan masyarakat dengan angka pertumbuhan 135% dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
Acara pengukuhan tersebut juga mengundang Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd. Kadis Pendidikan itu, menyampaikan pesan ucapan selamat dari Gubernur Provinsi NTB kepada empat Guru Besar yang dikukuhkan.
“Selamat kepada empat Guru Besar kita yang pada hari ini dikukuhkan di Fakultas Hukum dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram menjadi kaya dan semakin bertambahnya putra-putri Nusa Tenggara Barat yang semakin profesional dan unggul. Dan tentu memberikan apresiasi kepada para keluarga yang telah mendukung dan memberikan motivasi dalam suksesnya para Guru Besar kita meraih gelar dan juga memanfaatkan dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang mereka miliki,” ujar Dr. Aidy.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Aidy menyampaikan pesan Gubernur Provinsi NTB bahwa gelar profesor dan keilmuan yang diperoleh diharapkan bisa dioptimalkan untuk membantu NTB dalam membangun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara khusus. Di mana Ia menjelaskan bahwa IPM memiliki tiga komponen utama, yaitu pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Dr. Aidy berharap, ke depan Unram dapat memiliki Program Doktor di Bidang Keguruan agar para guru di NTB bisa menempuh pendidikan Doktornya di Unram. Menurutnya banyak guru yang enggan melanjutkan studi ke jenjang Doktor dikarenakan tidak ingin kehilangan gaji karena harus meninggalkan tugas utamanya jika kuliah di luar Unram. Ia juga menyampaikan dari 21.000 guru yang ada di NTB, baru 8 orang saja yang bergelar Doktor.
Acara pengukuhan ditandai dengan penerimaan naskah pidato para Guru Besar dan pengalungan gordon Guru Besar oleh Rektor Unram yang didampingi Ketua Senat Unram, serta dilanjutkan dengan pengukuran Guru Besar oleh Rektor Unram. Acara sakral tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dari para hadirin kepada guru besar yang dikukuhkan. (f3)
Ket. Foto:
Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., mengukuhkan empat orang Guru Besar Universitas Mataram. (Istimewa)
NTB
Perlindungan Perempuan di Ponpes Jadi Sorotan: Pemprov NTB dan Komnas Perempuan Ambil Langkah Konkret

HarianNusa, Mataram – Kekerasan terhadap perempuan di lingkungan pesantren kembali menjadi perhatian serius. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menggelar pertemuan strategis di ruang kerja Wakil Gubernur NTB, Rabu (28/5), guna memperkuat perlindungan terhadap perempuan korban kekerasan, terutama di institusi pendidikan berbasis agama.
Wakil Gubernur NTB menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan yang marak terjadi, termasuk di lembaga yang selama ini dikenal sebagai tempat pembinaan moral dan akhlak.
“Di tengah upaya membangun NTB yang berkarakter, kita tidak bisa menutup mata atas adanya pelecehan dan kekerasan di lembaga pendidikan. Ini bukan hanya mencoreng institusi, tapi juga mengancam masa depan generasi muda,” ujarnya tegas.
Pihaknya menilai bahwa pengungkapan kasus kekerasan tidak selalu mudah, terutama saat pelaku adalah tokoh berpengaruh dalam komunitas. Oleh karena itu, Pemprov NTB berencana memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Kantor Kementerian Agama dan pemerintah kabupaten/kota, dalam membentuk sistem rujukan bersama yang lebih terstruktur dan responsif.
Komitmen ini mendapat dukungan penuh dari Komnas Perempuan. Ketua Komisi Paripurna Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor, menyampaikan sejumlah rekomendasi penting, termasuk perlunya sistem perlindungan yang menyeluruh dan aksi pencegahan yang berkelanjutan.
“Korban kerap berada dalam posisi yang rentan, mengalami tekanan, bahkan intimidasi. Ini yang harus kita hentikan bersama-sama. Pencegahan tidak cukup hanya berupa penyuluhan. Harus ada tindakan nyata,” tegas Maria Ulfah.
Salah satu usulan Komnas Perempuan adalah penerapan sertifikasi kesehatan mental bagi tenaga pendidik di lingkungan pesantren. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pendidik memiliki kesiapan psikologis dan tidak memiliki riwayat gangguan yang dapat berdampak negatif pada santri.
Maria juga menekankan bahwa perlindungan terhadap korban harus mencakup upaya pemulihan dan jaminan keamanan pascakejadian. Ia berharap NTB dapat menjadi contoh daerah yang berani membongkar praktik kekerasan dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku, tanpa pandang bulu.
Pertemuan ini menjadi sinyal penting bahwa negara hadir dalam melindungi warganya yang paling rentan, khususnya perempuan dan anak-anak di lingkungan pesantren. Upaya ini juga mendorong masyarakat untuk tidak lagi bungkam terhadap kekerasan, dan menjadikan perlindungan korban sebagai bagian dari budaya kolektif.
Dengan adanya sistem rujukan bersama, evaluasi perlindungan yang berkelanjutan, serta kolaborasi erat antar instansi, diharapkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan tidak lagi tertutup, dan korban dapat memperoleh keadilan serta pemulihan secara layak.
“Melindungi perempuan dari kekerasan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab moral seluruh masyarakat,” tutup Maria Ulfah. (F3)
Ket. Foto:
Pertemuan Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Damayanti Putri dan jajarannya bersama Komnas Perempuan di Ruang kerjanya. (Ist)
Nasional
Komisi IX DPR RI Soroti Tingginya Pengangguran Lulusan SMK dan Lambannya Pembangunan Dapur Gizi di NTB

HarianNusa, Mataram – Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna meninjau kesiapan daerah dalam melaksanakan program prioritas nasional, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta membahas permasalahan pengangguran yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Kunker Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari, yang menyoroti tingginya angka pengangguran terbuka di NTB, khususnya di kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan data BPS NTB per Agustus 2024, terdapat 87.010 pengangguran terbuka, di mana 4,73 persen di antaranya berasal dari lulusan SMK.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan karena menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri di NTB. Banyaknya SMK yang dibuka tidak mempertimbangkan karakteristik wilayah dan pasar kerja lokal,” ujar Putih Sari dalam pertemuan tersebut.
Menanggapi hal ini, Komisi IX mendorong pemerintah daerah bersama lembaga pelatihan kerja, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK), untuk merancang program pelatihan yang selaras dengan kebutuhan riil dunia usaha dan industri yang berkembang di NTB. Langkah ini dinilai krusial untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
Selain isu ketenagakerjaan, Komisi IX juga meninjau perkembangan program SPPG yang merupakan bagian dari agenda besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menangani permasalahan gizi anak. Pemerintah menargetkan pembangunan 400 dapur umum di NTB hingga akhir 2025, namun hingga saat ini baru terealisasi sekitar 25 persen atau 54 unit.
Komisi IX menekankan pentingnya percepatan pembangunan dapur umum SPPG untuk mendukung peningkatan status gizi anak-anak NTB, mencegah stunting, dan memperbaiki kualitas hidup generasi masa depan.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi IX Muazzim Akbar menyoroti aspek keamanan pangan dalam pelaksanaan SPPG. Ia meminta Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk aktif melakukan pengawasan terhadap makanan yang disajikan kepada siswa.
“Badan POM harus turun langsung ke lapangan, jangan sampai terjadi kasus keracunan makanan atau penyajian makanan yang tidak layak konsumsi. Pengawasan ini penting untuk menjaga kualitas dan keamanan gizi anak-anak kita,” tegas Muazzim.
Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi, menyambut baik kunjungan ini dan berharap hasil diskusi serta masukan dari Komisi IX DPR RI dapat menjadi landasan kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.
“Selamat datang di NTB. Kami tersanjung dan berterima kasih atas perhatian Komisi IX terhadap permasalahan kami. Semoga kunjungan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat NTB,” ujar Lalu Gita dalam sambutannya.
Kunjungan kerja ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial, sekaligus mempercepat terwujudnya target-target pembangunan nasional di NTB. (F3)
Ket. Foto:
Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur NTB. (Ist)
Kota Mataram
GPM NTB Hadirkan Pangan Murah Jelang Idul Adha

HarianNusa, Mataram – Dalam upaya memastikan stabilitas harga pangan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan kali ini berlangsung di halaman depan Kantor Lurah Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Rabu, (28/5).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa GPM merupakan bagian dari strategi Pemprov NTB dalam mendekatkan layanan pangan kepada masyarakat, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) seperti Idul Adha.
“GPM ini kami gelar dengan pola roadshow di berbagai titik. Ini adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah untuk menghadirkan komoditas pangan pokok di bawah harga pasar, utamanya menjelang Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada 6 Juni mendatang,” ujarnya.
Dr. Aidy menekankan bahwa tujuan utama GPM adalah memberikan akses ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat. Tidak hanya menyediakan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula, kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi antara masyarakat dengan penyedia pangan lokal, termasuk produk-produk hortikultura segar dan olahan modern.
“Kita lihat sendiri, masyarakat tidak hanya mencari kebutuhan pokok, tapi juga mulai beralih ke sayuran segar, buah-buahan, hingga makanan olahan sehat. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan konsumsi pangan yang bergizi,” tambahnya.
Lebih dari sekadar pasar murah, GPM juga membawa misi edukatif. Melalui pemantauan mutu dan promosi makanan sehat bergizi, Dinas Ketahanan Pangan NTB memastikan masyarakat tidak hanya mendapat pangan yang terjangkau, tetapi juga berkualitas dan aman dikonsumsi.
“Ini bagian dari upaya pengendalian mutu dan edukasi gizi yang menjadi tugas penting kami,” pungkas Kadis Aidy.
Kegiatan GPM turut melibatkan berbagai stakeholder strategis, termasuk Bulog, Bank Indonesia, PUPM, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta ID Food dan ritel modern seperti Niaga Supermarket, Ruby Supermarket, MGM, dan Alfamart.
Ibu Mira, warga Kebun Bawak Ampenan, merasa terbantu dengan adanya GPM. “Harganya jauh lebih murah, kualitas juga bagus. Bisa selisih sampai dua ribu dibanding harga pasar. Lumayan sekali untuk menghemat pengeluaran menjelang lebaran,” ungkapnya. (F3)
Ket. Foto:
Seorang pembeli tampak berbelanja di GPM yang digelar Dinas Ketahanan Pangan NTB. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok