HarianNusa, Mataram – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Bochari Muslim mengatakan program magang ke Jepang yang diinisiasi pemprov NTB melalui Dinas Tenaga Kera dan Transmigrasi ini sangat bagus dan perlu lebih digaungkan ke masyarakat.
Bochari yang merupakan alumni praktik magang Jepang pada Tahun 1997 memberikan nasihat kepada peserta agar memperbaiki niat bahwa magang ke Jepang ini jangan dianggap hanya untuk kerja.
"Tetapi anggaplah sebagai suatu proses untuk melatih diri," pesannya saat memberikan sambutan pada penutupan Pelatihan Daerah (Pelatda) Tahap I Praktek Kerja Magang Jepang di Aula BLKDLN NTB, Selasa (21/2023).
Dikatakan Bochari, bonus demografi pada tahun 2030 tidak akan tercapai tanpa dukungan SDM yang kompeten. Menurutnya, dengan belajar dan bekerja di luar negeri, generasi muda akan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang nantinya dapat ditularkan kepada lingkungan dan generasi selanjutnya.
“Selama di Jepang, adik-adik cari ilmu sebanyak-banyaknya agar pulang nanti kalian memiliki skill dan pengalaman. Sehingga adik-adik memiliki SDM yang berkualitas dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk memajukan Provinsi NTB,” harap Buchari.
Negara Jepang tidak dianugerahi Sumber Daya Alam yang melimpah, namun orang Jepang memiliki sikap mental pantang menyerah.
"Sikap mental itulah yang perlu adik-adik tiru untuk mengolah SDA yang ada di NTB," kata Bochari.
Selain itu, Ia berpesan ketika pulang ke Indonesia agar para pekerja magang jangan bermimpi untuk menjadi pekerja. Namun membangun usaha, meski tidak berskala besar, tetapi minimal usaha kecil yang dapat menghidupi anggota keluarga dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Sebanyak 66 peserta lulus Pelatihan Daerah (Pelatda) Tahap I Praktik Kerja ke Jepang Angkatan 34-01/ke 343. Peserta Praktek Magang Jepang Tahun ini merupakan peserta lulus terbanyak selama pelaksanaan magang Jepang di Provinsi NTB. Bahkan Orang Jepang, terutama wilayah Utara dan Timur sangat menantikan kedatangan peserta praktek kerja magang dari Provinsi NTB. Ke 66 peserta yang lulus ini semuanya telah menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan dan industri di negara jepang tempat mereka akan melaksanakan program magang selama 3 – 5 tahun.
Rencananya peserta yang lulus akan mengikuti pelatihan Tahap II selama 2 bulan di Cevest Bekasi dan akan diberangkatkan ke jepang menjadi 2 kloter. Kloter pertama akhir Januari 2023 dan kloter kedua pada pertengahan Maret 2023.
Sementara itu, Ketua IKAPEKSI NTB Sukri menyampaikan jumlah awal peserta Pelatihan Tahap I Praktek Kerja ke Jepang Tahun 2022 sebanyak 68 orang. Proses pelatihan dari tanggal 24 Oktober 2022-4 Januari 2023. Materi yang diajarkan pada Pelatihan tahap I adalah bahasa Jepang, budaya dan FMD (Fisik, Mental dan Disiplin).
Pada Pelatihan Tahap I ada 3 kali evaluasi,diantaranya: evaluasi pertama yaitu bahasa Jepang (Huruf Hiragana, Huruf Katakana, kosakata dan pelajaran 1-12). Evaluasi pertama ada 1 peserta yang turun kelas. Evaluasi kedua, yaitu bahasa Jepang (Huruf Hiragana, Huruf Katakana, kosakata dan pelajaran 13-16), fisik (lari 3km, push up 35 kali dan sit up 25 kali) dan sikap disiplin. Evaluasi kedua, peserta lulus semua. Evaluasi ketiga, yaitu bahasa Jepang Jepang (Huruf Hiragana, Huruf Katakana, kosakata dan pelajaran 17-23), Budaya Jepang, tata tertib pemagangan, fisik (lari 3km, push up 35 kali dan sit up 25 kali) dan sikap disiplin. Pada evaluasi ketiga peserta lulus semua dan ada 1 peserta yang mengundurkan diri.
“Setelah lulus tahap ketiga peserta akan langsung menandatangi perjanjian kontrak kerja. Mereka akan dikontrak selama 3 tahun dan akan menerima uang saku dan tunjangan setiap bulannya sekitar Rp 10-12 juta,” tutup Sukri.Angkatan Kerja harus memiliki mental Pejuang. (03)
Ket. Foto:
Anggota Komisi V DPRD NTB, H. Bochari Muslim. (Istimewa)