HarianNusa, Lombok Barat – Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun beserta forkopimda menyambut kedatangan
Menteri Pertanian RI Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.Si, M.H dan rombongan dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi NTB melakukan panen raya di Desa Tempos Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Senin (26/06/2023).
Dalam panen raya tersebut, Mentan didampingi Sekda Provinsi NTB Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si., Waka Polda NTB Brigjen Pol Drs. Ruslan Aspan, M.Si., Komandan Korem 162/WB Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo, S.Sos., M.M, Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun., Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman G. J, SH, S.IK, MAP., Kasiter Korem 162/WB Kolonel Czi Gusti Putu Dwika., Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB H. Fathul Gani dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat, H.Lalu Winengan.
Menteri Pertanian RI (Mentan) RI Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.Si, M.H dalam arahannya mendorong para petani untuk membuat embung kecil di sekitar lahan pertanian guna mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau yang panjang akibat fenomena El Nino.
Lebih lanjut, Syahrul menekankan pentingnya menutup embung yang telah dibuat menggunakan terpal agar air tetap tersedia. Dia berharap pertanian di Kabupaten Lombok Barat dapat menjadi contoh pertanian di Indonesia.
"Pembuatan parit atau embung yang berukuran 4×4 meter sudah cukup. Tinggal diberi terpal di atasnya, air akan terserap ke dalam tanah. Dari sana, kita bisa mendapatkan sumber air yang dibutuhkan dalam skala yang kita perlukan. Saya berharap Kabupaten Lombok Barat menjadi contoh," ujarnya.
Selain itu, pembuatan embung untuk mengatasi musim kemarau panjang merupakan inisiatif para petani. Proses pembuatan embung kecil ini dianggap cukup sederhana, hanya dengan melubangi tanah dan memberikan terpal untuk menampung air.
"Inisiatif ini merupakan dorongan dari pemerintah kepada masyarakat melalui tingkat kesadaran. Saya akan membantu mencarikan terpal dan memberikan petunjuk teknisnya. Proses ini tidak sulit, hanya dengan melubangi tanah dan menutupnya dengan terpal, air tidak akan surut," terangnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan hasil panen, Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa mesin panen padi combine, bibit benih padi, dan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada para petani melalui beberapa bank yang telah ditunjuk.
Selain itu, Syahrul mendorong para petani untuk menggunakan pupuk organik dan sedikit menggunakan pupuk berbahan kimia guna menjaga kualitas tanah dan tanaman.
Sebelumnya Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun mengucapkan selamat datang di pulau seribu masjid, selamat datang di Gumi Patut Patuh Patju Lombok Barat kepada Mentan dan rombongan.
"Selamat datang dan terimakasih karena telah memilih kabupaten kami sebagai tempat temu tani dan panen raya. Adalah kebahagiaan bagi kami mendapat kehormatan dikunjungi oleh bapak menteri dan rombongan yang insyaallah dengan kedatangan bapak/ibu di tempat kami akan membawa kebermanfaatan dan keberkahan bagi kabupaten Lombok Barat," ucapnya.
Hj. Sumiatun dalam sambutannya mengatakan, seiring dengan adanya komitmen untuk menjadikan sektor pertanian sebagai motor penggerak andalan, namun juga tidak luput dari berbagai permasalahan.
"Di sektor pertanian kita mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan. Hal ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani," tuturnya.
Ia mengatakan, sebagai contoh di Kabupaten Lombok Barat, luas lahan sawah hanya 15.197 hektar. Luas lahan sawah ini cendrung berkurang setiap tahunnya karena perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.
"Pada tahun 2022 lalu produksi padi mencapai 182.017,36 ton dengan ketersediaan beras sebesar 114.197,69 ton sementara itu kebutuhan beras di Kabupaten Lombok Barat dari total jumlah penduduk 731 jiwa sebesar 81.564,98 ton itu artinya bahwa Kabupaten Lombok Barat masih surplus beras sebesar 32.632,71 ton," ungkapnya.
Selain panen bersama, dilaksanakan juga praktek pembuatan Bio Saka yang langsung dipimpin oleh Menteri Pertanian RI bersama para Dirjen, Sekda Provinsi NTB, Wakil Bupati, Para Forkopimda dan lainnya (03).
Ket. Foto:
Panen raya Menteri Pertanian RI Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.Si, M.H dan rombongan di Desa Tempos, Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. (Istimewa)