HarianNusa, Mataram – Ada sepuluh layanan prioritas sebagai bagian dari transformasi layanan rujukan berkualitas yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Salah satu bentuk transformasi tersebut adalah pengampuan jejaring rumah sakit.
Saat ini NTB menjadi salah satu provinsi yang menjadi wilayah pengampuan layanan kanker, stroke, dan uronefrologi dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar mengoptimalisasi kegiatan pengampuan layanan kanker, stroke, dan uronefrologi secara luring di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB, Senin (18/09/2023).
Pembukaan Visitasi Pengampuan Kanker, Stroke dan Uronefrologi oleh RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar dihadiri Rombongan Kemenkes RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Direktur RSUD Kota Mataram dan Direktur RSUD P3 Lombok Barat.
Direktur RSUD Provinsi NTB melalui Wadir Pelayanan dr Hj. Qomarul Islamiyati, Sp.KJ mengatakan, bahwa Visitasi Pengampuan Kanker, Stroke dan Uronefrologi oleh RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar ini menjadi suatu kebanggan untuk RSUD Provinsi NTB,
karena telah kedatangan tim pengampu dari RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar.
“Alhamdulillah hari ini terlaksana visitasi luring dan kami sangat berbahagia karena apa yang kami tunggu sejak lama telah terlaksana dan untuk harapan kami dengan adanya pengampuan ini layanan kami terutama yang ada sekarang ini dari stroke, kanker, maupun uronefrologi tentu akan semakin berkembang dan bisa memberi layanan terbaik untuk masyarakat NTB," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa RSUD NTB terus melakukan terobosan – terobosan dalam mendukung peningkatan pelayanan kesehatan.
”Tentunya apa yang kami siapkan akan terus berkembang termasuk sebagai pengampu rumah sakit disekitar kami seperti rumah sakit kabupaten kota untuk menekankan layanan yang sedang kami tekankan," ujarnya.
Sementara Direktur Utama RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar, dr. I Wayan Sudana, M.Kes mengatakan, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari pengampuan layanan, khususnya untuk layanan Kanker, Stroke dan Uronefrologi yang sebelumnya sudah dilakukan secara daring.
“Saya berharap kita semua bisa melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan-pimpinan kita, terutama terkait dengan peningkatan kualitas dan akses lebih khusus lagi untuk pelayanan kanker, stroke dan Uronefrologi khususnya di Provinsi NTB," ungkapnya.
Wayan Sudana mengaku bahwa selaku pengampu tentunya tidak bisa berdiri sendiri, tentu sangat dibutuhkan komitmen bersama untuk bisa melaksanakan tugas-tugas ini yang pada akhirnya adalah untuk peningkatan kualitas dan terutama akses di daerah masing-masing.
“Saya berharap karena gambaran wilayah Bali dan Lombok hampir mirip, dimana sama-sama daerah pariwisata yang menjadi penunjang untuk pariwisata baik domestik maupun internasional, tentunya harus ada peningkatan kualitas terutama akses di daerah masing-masing karena wisatawan membutuhkan layanan tentunya standarnya yang bukan nasional saja bahkan hingga Internasional," paparnya.
Gubernur NTB yang diwakili Asisten 3 Setda Provinsi NTB, H.Wirawan, SSi. MT mengatakan, bahwa pada 2045 mendatang, provinsi NTB mempunyai target mewujudkan apa yang disebut Indonesia Emas.
“Indonesia emas 2045 sasarannya banyak yang pertama tentu saja masyarakat akan sejahtera kemudian ditandai dengan pendapatan perkapita masyarakat yang terus meningkat bahkan targetnya 80% penduduk Indonesia di tahun 2045 pendapatan perkapita pertahunnya diatas 30rb dolar, angka kemiskinan mendekati nol, drajat kesehatan kita meningkat, pertumbuhan ekonomi diatas 7% dan seterusnya," paparnya.
Pemerintah Provinsi NTB dengan Visi Gemilangnya terus bertransformasi melalui industrialisasi untuk meningkatkan sektor industri, termasuk industri jasa pelayanan kesehatan bertaraf Internasional.
”Pada tahap akumulasi ini, Pemerintah NTB telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas Rumah Sakit, dengan nominal 500 miliar, agar kita mempunyai akumulatif pelayanan rumah sakit berkelas internasional seiring NTB sebagai daerah super prioritas yang banyak dikunjungi wisatawan asing dan banyak menggelar event-event berkelas internasional yang kita harapkan bisa ditopang dengan keberadaan RSUD NTB," ungkapnya.
Adapun persiapan dalam tahap akumulasi ini ada tiga yang harus dilakukan seperti perbaikan infrastruktur peningkatan kualitas SDM yang saat ini sedang kita upayakan, dan bagaimana peningkatan pendapatan daerah.
Dia mengungkapkan apresiasi terhadap RSUD NTB dimana pada saat kondisi daerah lain sedang defisit namun RSUD pada anggaran perubahan justru mampu meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan diluar dari pendapatan yang ditargetkan.
"Ini berarti peningkatan kualitas pelayanan seiring dengan peningkatan pendapatan," pungkasnya. (03)
Ket. Foto:
Kegiatan Civitasi Pengampuan Layanan Kanker, Stroke, dan Uronefrologi RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar di RSUD Provinsi NTB. (HN)