HarianNusa, Mataram – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar konsolidasi bersama Awak media di NTB, yang digelar pada Sabtu 23 Maret 2024 di Lesehan Taliwang Irama 3 di Mataram.
Konsolidasi yang dihadiri sebanyak 75 awak media baik online, cetak, dan elektronik tersebut menghadirkan narasumber dari Bawaslu RI dan Ketua Forum Wartawan Parlemen NTB.
Bawaslu sebagai salah satu penyelenggara pemilu, berkepentingan untuk menjaga stabilitas politik agar aman dan terkendali, untuk itulah digelar konsolidasi bersama media. Salah satunya dalam upaya mencegah beredarnya berita hoax di tengah masyarakat saat pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2024, serta menyambut Pilkada serentak tahun ini.
Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu NTB, Hasan Basri S.Pd.I, saat membuka kegiatan konsolidasi berharap dapat menjalin kerja sama dengan awak media khususnya terkait pemberitaan yang berimbang pada masa Pilkada serentak 2024 mendatang.
“Kami berterima kasih atas kehadiran rekan-rekan media semua pada acara konsolidasi media dalam rangka penguatan pemberitaan pada tahapan pemilihan serentak 2024 ini,” ujarnya.
Hasan Basri meminta media sebagai salah satu pilar demokrasi, dapat memberikan pemberitaan yang mengedukasi masyarakat terkait pemilu.
Menurutnya, media sebagai salah satu pilar demokrasi harus mengedepankan azas imparsialitas atau pemerataan dalam pemberitaan.
“Misal saat Pilkada nanti ada media teman-teman yang bekerjasama dengan kandidat tertentu, hal ini tidak masalah bagi kami asalkan ada azas imparsialitas dalam pemberitaan,” ungkapnya.
Pada kesempatannya, Ketua Forum Wartawan Parlemen NTB, Fahrul Mustofa memaparkan peran media dalam menangkal hoax atau berita bohong. Menurutnya, terjadi peningkatan tajam berita hoax terutama menjelang kontestasi politik Pilpres dan Pileg 2024 lalu.
“Berdasarkan data, dari Januari-Oktober ada ratusan berita hoax yang menyebar, khususnya melalui platform media sosial,” ungkapnya.
Untuk itu, Arul panggilan akrabnya, mengajak media berlaku bijak dalam membuat berita, dengan mengedepankan prinsip-prinsip jurnalistik yang bertanggungjawab sehingga dapat mengedukasi masyarakat. Yakni dengan melakukan konfirmasi dan juga verifikasi data dari narasumber yang berkompeten.
Senada dengan Arul, pemateri kedua Achmad Satryo yang merupakan Ketua Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi ini bercerita tentang pengalamannya dalam meliput kegiatan Pilpres dan Pileg 2024 yang lalu.
Satryo juga banyak menemukan fakta di lapangan dimana sangat banyak beredar berita hoax dan juga disinformasi terkait Pemilu.
Literasi atau minat baca yang tinggi dipercaya dapat mengurangi beredarnya berita hoaks dan juga disinformasi. Dengan berbagai sumber daya yang ada, peran pemerintah diharapkan dapat mencerdaskan masyarakat Indonesia dan menumbuhkan minat membaca.
Acara konsolidasi diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab. Yang dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama. (HN3)
Ket. Foto:
1. Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu NTB, Hasan Basri S.Pd.I, saat membuka kegiatan konsolidasi.(HN)
2. Ketua Forum Wartawan Parlemen NTB, Fahrul Mustofa saat memberikan materi pada acara konsolidasi. (HN)