Jumat, Desember 13, 2024
BerandaNTBDugaan Penganiayaan Santri di Ponpes Al Aziziyah, Polresta Mataram akan lakukan Pulbaket

Dugaan Penganiayaan Santri di Ponpes Al Aziziyah, Polresta Mataram akan lakukan Pulbaket

- Advertisement - Explore Lombok

HarianNusa, Lombok Barat – Dugaan penganiayaan yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, yang mengakibatkan salah seorang santriwati inisial NI (15) menderita sakit di bagian mata.

Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut terjadi sekitar pertengahan Juni 2024 dan sebelumnya sempat beredar viral di media sosial dimana korban yang merupakan perempuan asal NTT tersebut saat ini sedang mendapat perawatan serius di ICU salah satu rumah sakit di Kabupaten Lombok Timur.

Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Porusa Utama SE., SIK., MH., Senin (24/06/2024), membenarkan adanya pengaduan dari orang tua salah seorang santriwati (korban) ke Unit PPA, yang mengadukan dugaan penganiayaan di Ponpes tersebut dan menyebabkan korban saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini pihaknya sedang merencanakan untuk melakukan Pengumpulan Barang Bukti dan Keterangan (Pulbaket) agar laporan dugaan tersebut bisa dinaikan statusnya.

Yogi mengatakan, dari penuturan menurut keluarga korban (NI), bahwa korban diduga dianiaya oleh rekan-rekannya sepulang tahfiz pada suatu hari di Ponpes tersebut. Penganiayaan tersebut mengakibatkan mata korban sakit yang hingga akhirnya dibawa pulang oleh rekan sebangkunya ke Lombok Timur atas permintaan orang tua korban yang saat itu berada di NTT.

“Setelah peristiwa itu, rekan korban membawa pulang ke Lombok Timur ke rumah rekan sebangkunya, oleh orang tua korban diminta untuk dibawa, ke tumah sakit. Saay ini korban sedang dirawat di rumah sakit di Lombok Timur. Menurut informasi sudah hampir seminggu dirawat di rumah sakit tersebut,” ucapnya.

Di kesempatan lain, Pengasuh Asrama Pria Ponpes Al-Aziziyah Ustadz Amiruddin mengatakan, tidak benar informasi yang beredar di medsos tersebut.

“Santri tersebut (Korban) menurut informasi, diketahui memiliki penyakit bawaan, sehingga bisa jadi sakit di mata santri tersebut disebabkan penyakit yang memang diderita, bukan karena penganiayaan oleh rekan-rekannya," tegasnya.

Ia pun sangat mendukung bila kasus ini akan ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib agar bisa membuktikan secara jelas penyebab korban hingga masuk rumah sakit tersebut.

“Yang tau sakit apa itu kan pihak rumah sakit, bukan disimpulkan oleh oknum yang tidak berkompeten seperti yang beredar di medsos. Intinya kami dukung permasalah ini ditindaklanjuti lebih lanjut oleh kepolisian," pungkasnya. (HN3)

Ket. Foto:
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Porusa Utama SE., SIK., MH. (Ist)

Berita Lainnya
spot_img
spot_img
Jumat, Desember 13, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -

Trending Pekan ini

Jumat, Desember 13, 2024
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -