HarianNusa, Mataram – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Barat optimis angka pemilih pada Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Lombok Barat bisa mencapai 90 persen atau melampaui capaian pemilu legislatif dan Pilpres 2024 lalu yang berada di angka 87,90 persen.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Lombok Barat, Hamdi, M.AP., mengungkapkan, untuk meraih target tersebut, pihaknya akan terus berupaya dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024, terutama di titik-titik yang masih rendah angka partisipasi pemilihnya.
“Kami optimis bisa lebih tinggi. Insyaallah hingga 90 persen . Kami akan tingkatkan terutama di daerah yang masih kecil angka partisipasi pemilihnya seperti Kecamatan Batu Layar yang hanya mencapai 74 persen pada Pemilu legislatif dan Pilpres,”kata Hamdi.
Ia menambahkan, jumlah pemilih pemula dan gen Z di Lombok Barat juga menunjukkan angka yang relatif cukup tinggi sebesar 64 persen. Adapun mengenai adanya pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput yang mencapai sekitar 15 persen, disebabkan beberapa faktor seperti pindah domisili atau karena sedang ke luar daerah atau luar negeri.
“Kami memang tidak punya data valid berapa angka pemilih yang disebut pemilih rasional, irasional, transaksional ataupun swing voter alias masa mengambang itu.Belum pernah kami lakukan riset,” jelasnya.
Sementara, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Lombok Barat, Riadi, M.Pd.I., mengungkapkan, bahwa KPU Lombok Barat juga memetakan sejumlah kerawanan dalam Pilkada serentak sebagaimana pengalaman Pemilu legislatif dan Pilpres, seperti di Bagian Selatan yakni Kecamatan Sekotong, Lembar dan wilayah Utara yakni Gunungsari dan Batu Layar.
“Di wilayah Selatan kita sudah paham masalahnya. Sedangkan di wilayah utara, kita juga mengantisipasi kemungkinan masalah rendahnya angka partisipasi pemilih, juga soal persaingan antar pendukung paslon. Mengingat kemungkinan ada tiga paslon dari wilayah utara dengan jarak yang berdekatan. Ini rentan menimbulkan gesekan di antara pendukung paslon. Termasuk juga kemungkinan terjadinya rawan bencana, mengingat November itu masuk musim hujan,” terang Riadi. (HN3)
Ket. Foto:
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Lombok Barat, Hamdi, M.AP., bersama Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Lombok Barat, Riadi, M.Pd.I. (HarianNusa)