Connect with us

NTB

7 Ide Bisnis dengan Potensi Menguntungkan di Destinasi Wisata Labuan Bajo

Published

on

beautiful view of beach pink beach komodo island indonesia beach scene

Labuan Bajo terletak di ujung barat Pulau Flores, telah menjadi destinasi wisata yang semakin populer di Tanah Air. Keindahan alamnya yang memukau, seperti Taman Nasional Komodo dan pantai-pantai eksotis, menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Tak heran, investasi di Labuan Bajo menjadi pilihan menarik bagi para pelaku bisnis yang ingin memanfaatkan potensi daerah ini.

Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah membuka bisnis di kawasan yang strategis, di salah satu ruko di Labuan Bajo, yang menawarkan berbagai peluang usaha. Berikut ini adalah tujuh ide bisnis yang bisa Anda kembangkan di Labuan Bajo dengan potensi keuntungan yang menjanjikan.

1. Restoran dengan Menu Lokal dan Internasional

Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Labuan Bajo, permintaan akan makanan berkualitas terus meningkat. Restoran yang menawarkan menu lokal seperti ikan bakar khas Flores atau kuliner internasional bisa menjadi magnet bagi wisatawan. Selain cita rasa yang unik, tempat makan dengan pemandangan indah akan semakin menambah daya tarik restoran Anda. Misalnya, Anda bisa memanfaatkan properti seperti Beach Shop di Mawatu yang memiliki lantai tiga dan rooftop. Dengan bangunan ini, Anda dapat memberikan pengalaman makan dengan pemandangan laut yang indah.

2. Toko Souvenir dan Kerajinan Lokal

Advertisement

Souvenir dan kerajinan lokal selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan. Bisnis ini tidak hanya menguntungkan, tetapi juga membantu mendukung pengrajin lokal. Anda dapat membuka toko souvenir di lokasi yang ramai seperti kawasan Mawatu. Salah satu pilihan ruko di sana adalah Tribal Shop, yang memiliki akses depan dan belakang, serta balkon di lantai dua dengan pemandangan mangrove. Dengan lokasi strategis dan desain toko yang menarik, bisnis Anda berpeluang untuk menjadi salah satu yang paling sering dikunjungi wisatawan.

3. Penginapan atau Homestay

Selain hotel berbintang, banyak wisatawan kini lebih menyukai penginapan yang lebih personal seperti homestay. Homestay menawarkan pengalaman menginap yang lebih otentik dan dekat dengan kehidupan masyarakat setempat. Jika Anda memiliki lahan atau properti di sekitar Labuan Bajo, ini bisa menjadi pilihan bisnis yang menarik. Properti seperti Tribal Shop di Mawatu dapat dimodifikasi untuk dijadikan penginapan kecil, dengan ruang rooftop yang bisa difungsikan sebagai tempat bersantai bagi tamu, serta balkon yang menawarkan pemandangan menawan.

4. Kafe atau Bar dengan Konsep Rooftop

Tempat nongkrong dengan konsep rooftop semakin diminati wisatawan, terutama di destinasi wisata dengan pemandangan alam yang indah seperti Labuan Bajo. Anda bisa membuka kafe atau bar dengan konsep rooftop, menawarkan minuman dan camilan sambil menikmati matahari terbenam. Salah satu properti yang bisa Anda manfaatkan adalah Town Shop di Mawatu, yang hadir dalam beberapa opsi, termasuk bangunan tiga lantai dengan rooftop. Dengan lokasi yang strategis dan pemandangan mangrove, konsep kafe rooftop Anda pasti akan menarik banyak pengunjung.

Advertisement

5. Penyewaan Peralatan Snorkeling dan Diving

Labuan Bajo terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Banyak wisatawan yang datang untuk snorkeling dan diving. Namun, tidak semua dari mereka membawa peralatan sendiri. Membuka bisnis penyewaan peralatan snorkeling dan diving bisa menjadi peluang yang sangat menguntungkan. Anda bisa memilih lokasi strategis seperti Beach Shop di Mawatu, yang terletak di dekat pantai dan menawarkan pemandangan langsung ke laut. Dengan akses mudah ke pantai, bisnis penyewaan peralatan laut Anda akan lebih mudah dijangkau oleh wisatawan.

6. Toko Pakaian dan Aksesoris Pantai

Pakaian pantai seperti kaftan, baju renang, hingga aksesoris seperti topi dan kacamata hitam selalu dibutuhkan oleh wisatawan yang berlibur ke destinasi pantai. Anda bisa memulai toko pakaian dan aksesoris pantai di lokasi yang dekat dengan tempat wisata utama. Street Bar di Mawatu, yang ideal untuk bisnis kecil hingga menengah, bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan lahan seluas 24 meter persegi dan lokasi yang tersebar di seluruh area Mawatu, kios kecil ini dapat menjadi titik strategis bagi wisatawan yang ingin membeli pakaian pantai atau aksesoris dengan cepat.

7. Spa dan Layanan Pijat Tradisional

Advertisement

Setelah seharian beraktivitas menjelajahi keindahan Labuan Bajo, banyak wisatawan yang ingin bersantai dengan layanan spa dan pijat. Bisnis spa dan layanan pijat tradisional Flores bisa menjadi pilihan yang menguntungkan, terutama jika Anda dapat menambahkan nilai budaya lokal dalam layanan Anda. Tribal Shop di Mawatu, dengan ruang rooftop dan balkon yang menghadap ke pemandangan laut, bisa menjadi tempat yang sempurna untuk spa yang memberikan relaksasi sambil menikmati suasana alam. Wisatawan pasti akan tertarik dengan kombinasi antara pijat tradisional dan pemandangan indah.

Sebagai salah satu kawasan dengan potensi investasi tinggi, Mawatu di Labuan Bajo menawarkan berbagai opsi properti komersial yang bisa Anda manfaatkan untuk menjalankan bisnis. Ada beberapa tipe ruko di kawasan ini, yang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, tergantung jenis usaha yang ingin Anda kembangkan.

● Town ShopToko dua hingga tiga lantai dengan pilihan rooftop, cocok untuk kafe atau restoran dengan pemandangan mangrove yang indah.

● Tribal ShopDengan lokasi strategis di depan Tribal Hotel, dengan dua fasad dan akses depan-belakang, ideal untuk toko souvenir, spa, atau galeri seni.

● Beach ShopRuko di pinggir pantai yang menawarkan pemandangan laut dan akses langsung ke pantai, cocok untuk toko peralatan selam atau bisnis pakaian pantai.

Advertisement

● Street BarKios kecil dengan luas 24 meter persegi, tersebar di seluruh area Mawatu, cocok untuk usaha kecil seperti kios makanan ringan, toko organik, atau gerai kopi.

Dengan properti yang tepat, bisnis Anda di Labuan Bajo bisa berkembang pesat dan memberikan keuntungan yang menjanjikan. Jangan ragu untuk memanfaatkan peluang investasi di Labuan Bajo, terutama di kawasan yang terus berkembang seperti Mawatu.

Continue Reading
Advertisement

NTB

Perlindungan Perempuan di Ponpes Jadi Sorotan: Pemprov NTB dan Komnas Perempuan Ambil Langkah Konkret 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Kekerasan terhadap perempuan di lingkungan pesantren kembali menjadi perhatian serius. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menggelar pertemuan strategis di ruang kerja Wakil Gubernur NTB, Rabu (28/5), guna memperkuat perlindungan terhadap perempuan korban kekerasan, terutama di institusi pendidikan berbasis agama.

Wakil Gubernur NTB menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan yang marak terjadi, termasuk di lembaga yang selama ini dikenal sebagai tempat pembinaan moral dan akhlak.

“Di tengah upaya membangun NTB yang berkarakter, kita tidak bisa menutup mata atas adanya pelecehan dan kekerasan di lembaga pendidikan. Ini bukan hanya mencoreng institusi, tapi juga mengancam masa depan generasi muda,” ujarnya tegas.

Pihaknya menilai bahwa pengungkapan kasus kekerasan tidak selalu mudah, terutama saat pelaku adalah tokoh berpengaruh dalam komunitas. Oleh karena itu, Pemprov NTB berencana memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Kantor Kementerian Agama dan pemerintah kabupaten/kota, dalam membentuk sistem rujukan bersama yang lebih terstruktur dan responsif.

Komitmen ini mendapat dukungan penuh dari Komnas Perempuan. Ketua Komisi Paripurna Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor, menyampaikan sejumlah rekomendasi penting, termasuk perlunya sistem perlindungan yang menyeluruh dan aksi pencegahan yang berkelanjutan.

Advertisement

“Korban kerap berada dalam posisi yang rentan, mengalami tekanan, bahkan intimidasi. Ini yang harus kita hentikan bersama-sama. Pencegahan tidak cukup hanya berupa penyuluhan. Harus ada tindakan nyata,” tegas Maria Ulfah.

Salah satu usulan Komnas Perempuan adalah penerapan sertifikasi kesehatan mental bagi tenaga pendidik di lingkungan pesantren. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pendidik memiliki kesiapan psikologis dan tidak memiliki riwayat gangguan yang dapat berdampak negatif pada santri.

Maria juga menekankan bahwa perlindungan terhadap korban harus mencakup upaya pemulihan dan jaminan keamanan pascakejadian. Ia berharap NTB dapat menjadi contoh daerah yang berani membongkar praktik kekerasan dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku, tanpa pandang bulu.

Pertemuan ini menjadi sinyal penting bahwa negara hadir dalam melindungi warganya yang paling rentan, khususnya perempuan dan anak-anak di lingkungan pesantren. Upaya ini juga mendorong masyarakat untuk tidak lagi bungkam terhadap kekerasan, dan menjadikan perlindungan korban sebagai bagian dari budaya kolektif.

Dengan adanya sistem rujukan bersama, evaluasi perlindungan yang berkelanjutan, serta kolaborasi erat antar instansi, diharapkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan tidak lagi tertutup, dan korban dapat memperoleh keadilan serta pemulihan secara layak.

Advertisement

“Melindungi perempuan dari kekerasan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab moral seluruh masyarakat,” tutup Maria Ulfah. (F3)

Ket. Foto:

Pertemuan Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Damayanti Putri dan jajarannya bersama Komnas Perempuan di Ruang kerjanya. (Ist)

Continue Reading

Nasional

Komisi IX DPR RI Soroti Tingginya Pengangguran Lulusan SMK dan Lambannya Pembangunan Dapur Gizi di NTB

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna meninjau kesiapan daerah dalam melaksanakan program prioritas nasional, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta membahas permasalahan pengangguran yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Kunker Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari, yang menyoroti tingginya angka pengangguran terbuka di NTB, khususnya di kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan data BPS NTB per Agustus 2024, terdapat 87.010 pengangguran terbuka, di mana 4,73 persen di antaranya berasal dari lulusan SMK.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan karena menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri di NTB. Banyaknya SMK yang dibuka tidak mempertimbangkan karakteristik wilayah dan pasar kerja lokal,” ujar Putih Sari dalam pertemuan tersebut.

Menanggapi hal ini, Komisi IX mendorong pemerintah daerah bersama lembaga pelatihan kerja, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK), untuk merancang program pelatihan yang selaras dengan kebutuhan riil dunia usaha dan industri yang berkembang di NTB. Langkah ini dinilai krusial untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.

Selain isu ketenagakerjaan, Komisi IX juga meninjau perkembangan program SPPG yang merupakan bagian dari agenda besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menangani permasalahan gizi anak. Pemerintah menargetkan pembangunan 400 dapur umum di NTB hingga akhir 2025, namun hingga saat ini baru terealisasi sekitar 25 persen atau 54 unit.

Advertisement

Komisi IX menekankan pentingnya percepatan pembangunan dapur umum SPPG untuk mendukung peningkatan status gizi anak-anak NTB, mencegah stunting, dan memperbaiki kualitas hidup generasi masa depan.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi IX Muazzim Akbar menyoroti aspek keamanan pangan dalam pelaksanaan SPPG. Ia meminta Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk aktif melakukan pengawasan terhadap makanan yang disajikan kepada siswa.

“Badan POM harus turun langsung ke lapangan, jangan sampai terjadi kasus keracunan makanan atau penyajian makanan yang tidak layak konsumsi. Pengawasan ini penting untuk menjaga kualitas dan keamanan gizi anak-anak kita,” tegas Muazzim.

Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi, menyambut baik kunjungan ini dan berharap hasil diskusi serta masukan dari Komisi IX DPR RI dapat menjadi landasan kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.

“Selamat datang di NTB. Kami tersanjung dan berterima kasih atas perhatian Komisi IX terhadap permasalahan kami. Semoga kunjungan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat NTB,” ujar Lalu Gita dalam sambutannya.

Advertisement

Kunjungan kerja ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial, sekaligus mempercepat terwujudnya target-target pembangunan nasional di NTB. (F3)

Ket. Foto:

Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur NTB. (Ist) 

Continue Reading

Kota Mataram

GPM NTB Hadirkan Pangan Murah Jelang Idul Adha

Published

on

By

HarianNusa, Mataram –  Dalam upaya memastikan stabilitas harga pangan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan kali ini berlangsung di halaman depan Kantor Lurah Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Rabu, (28/5).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa GPM merupakan bagian dari strategi Pemprov NTB dalam mendekatkan layanan pangan kepada masyarakat, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) seperti Idul Adha.

“GPM ini kami gelar dengan pola roadshow di berbagai titik. Ini adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah untuk menghadirkan komoditas pangan pokok di bawah harga pasar, utamanya menjelang Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada 6 Juni mendatang,” ujarnya.

Dr. Aidy menekankan bahwa tujuan utama GPM adalah memberikan akses ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat. Tidak hanya menyediakan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula, kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi antara masyarakat dengan penyedia pangan lokal, termasuk produk-produk hortikultura segar dan olahan modern.

“Kita lihat sendiri, masyarakat tidak hanya mencari kebutuhan pokok, tapi juga mulai beralih ke sayuran segar, buah-buahan, hingga makanan olahan sehat. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan konsumsi pangan yang bergizi,” tambahnya.

Advertisement

Lebih dari sekadar pasar murah, GPM juga membawa misi edukatif. Melalui pemantauan mutu dan promosi makanan sehat bergizi, Dinas Ketahanan Pangan NTB memastikan masyarakat tidak hanya mendapat pangan yang terjangkau, tetapi juga berkualitas dan aman dikonsumsi.

“Ini bagian dari upaya pengendalian mutu dan edukasi gizi yang menjadi tugas penting kami,” pungkas Kadis Aidy.

Kegiatan GPM turut melibatkan berbagai stakeholder strategis, termasuk Bulog, Bank Indonesia, PUPM, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta ID Food dan ritel modern seperti Niaga Supermarket, Ruby Supermarket, MGM, dan Alfamart.

Ibu Mira, warga Kebun Bawak Ampenan, merasa terbantu dengan adanya GPM. “Harganya jauh lebih murah, kualitas juga bagus. Bisa selisih sampai dua ribu dibanding harga pasar. Lumayan sekali untuk menghemat pengeluaran menjelang lebaran,” ungkapnya. (F3)

Ket. Foto:

Advertisement

Seorang pembeli tampak berbelanja di GPM yang digelar Dinas Ketahanan Pangan NTB. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!