BBPOM Mataram Gencarkan Edukasi Keamanan Pangan Lewat Bimtek Komunitas Pasar

0
122

HarianNusa, Mataram – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di tingkat akar rumput, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram menggelar Bimbingan Teknis dan Penyuluhan bagi komunitas pasar tradisional di Kota Mataram. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Prioritas Nasional (Pro PN) Keamanan Pangan tahun 2025 dan menyasar 50 peserta dari berbagai elemen pasar, termasuk pengelola pasar, paguyuban pedagang, hingga pedagang sayur keliling.

Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menegaskan pentingnya peran pasar tradisional dalam menjaga kualitas pangan. “Pasar tradisional bukan hanya pusat ekonomi rakyat, tapi juga garda depan dalam rantai distribusi pangan. Karena itu, keamanan dan mutu pangan yang dijual di sana harus benar-benar dijaga,” ujarnya.

Yosef mengungkapkan, bahwa hasil pengawasan masih menunjukkan adanya temuan bahan berbahaya dalam pangan, seperti Boraks dalam kerupuk terigu dan mie basah. “Konsumsi bahan berbahaya seperti Boraks dan Formalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan serius pada hati dan ginjal,” jelasnya.

Melalui Program Pasar Aman Berbasis Komunitas (PPABK) yang telah dilaksanakan sejak 2014, BBPOM mendorong pemberdayaan komunitas pasar untuk ikut serta dalam pengawasan pangan secara mandiri. Hingga 2024, sebanyak 22 pasar di NTB telah diintervensi, termasuk lima pasar di Kota Mataram. Tahun ini, giliran Pasar Perumnas yang menjadi fokus.

Sebagai bentuk inovasi, BBPOM juga memperkenalkan kader GASPAMAN (Keluarga Sadar Pangan Aman), yang merekrut pedagang sayur keliling sebagai agen penyampai informasi keamanan pangan hingga ke rumah tangga. “GASPAMAN adalah jembatan informasi yang sangat efektif karena langsung menyentuh konsumen di level paling dasar,” kata Yosef saat menyerahkan simbolis rompi dan materi edukasi kepada 10 kader baru GASPAMAN tahun 2025.

Kegiatan ini juga menghadirkan sesi interaktif edukasi yang disampaikan langsung oleh narasumber dari BBPOM di Mataram. Materi yang dibawakan mencakup pengenalan PPABK, ciri-ciri pangan berbahaya, edukasi keamanan pangan (Cek KLIK), dan lima kunci keamanan pangan di sarana peredaran. Untuk mengukur efektivitas, peserta mengikuti pre-test dan post-test selama kegiatan berlangsung.

Dengan kolaborasi erat antara BBPOM, pemerintah daerah, dan pelaku pasar, Yosef optimis pasar tradisional dapat menjadi tempat yang tidak hanya nyaman dan bersih, tetapi juga menjamin keamanan pangan bagi seluruh masyarakat. (F3)

Ket. Foto:
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan (tengah), saat memberikan materi dalam kegiatan bimtek bagi komunitas pasar di Kota Mataram. (Ist)