HarianNusa.com, Mataram – Sebanyak 500 paket sembako disalurkan PD Bhayangkari NTB bersama Personel Polda NTB. Penyaluran sembako dipimpin langsung Ketua Bhayangkari Cabang NTB, Ny. Risna Achmat Juri bersama Ny. Belian Tajuddin, Sabtu (11/8/2018) pagi hingga sore.
Pembagian sembako untuk korban gempa dilakukan di Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat. Beberapa wilayah terpencil menjadi sasaran distribusi bantuan tersebut, di antaranya Dusun Merca Timur dan Desa Selat Narmada.
Dusun Marca Timur diketahui lokasi paling parah akibat gempa di Lombok Barat. Sebanyak 87 kepala keluarga atau 245 warga mengungsi di tenda-tenda darurat.
“Kami di sini membutuhkan tenda-tenda untuk berlindung dari hawa panas di siang hari dan dingin di malam hari, termasuk tikar dan obat-obatan serta air bersih,” ujar Darman Haris, warga pengungsi setempat.
Di Dusun Merca Timur disalurkan 82 ember yang berisi sembako, seperti susu, biskuit, selimut, popok bayi dan tikar.
Ketua Bhayangkari Cabang NTB, Risna Achmat Juri, setelah melihat langsung kondisi korban gempa, menyadari bahwa korban gempa sangat membutuhkan bantuan.
“85 porsen rumah mereka rusak dan roboh. Ini sangat menyedihkan seperti rumah Bhabinkamtibmas. Kami semua prihatin semua semua kondisi seperti ini,” ucap Risna.
Ibu-ibu Bhayangkari juga membagikan susu kepada anak-anak korban pengungsi. Anak-anak diberikan trauma heliang oleh beberapa Polwan. Mereka diajarkan melindungi diri jika terjadi gempa.
Hal yang sama juga dilakukan di tenda darurat di Lapangan Gunung Sari, Dusun Lendang Bajur dan Desa Gunungsari. Jumlah pengungsi yang berasal dari tiga RT di Dusun Lendang Bajur mencapai 130 Kepala Keluarga atau 450 jiwa termasuk anak yang mencapai 50 anak anak yang usianya mencapai 0 sampai usia 5 tahun. Mereka para pengungsi ditampung di 15 tenda darurat.
Di Dusun Lendang Bajur warga pengungsi juga mengeluhkan hal yang sama yakni kekurangan tenda. Meski belum ada satupun yang sakit, namun dikhawatirkan kekurangan tenda ini akan menyebabkan para pengungsi jatuh sakit, karena cuaca panas di siang hari dan dingin di malam hari.
“Kondisi ini menyebabkan para pengungsi rentan terserang penyakit, karena tidur berdesak-desakan di tenda darurat. Selain itu juga para pengungsi mengeluhkan kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas istri Kapolda NTB ini.
Di Dusun Lendang Bajur ibu-ibu Bhayangkari menyalurkan paket sembako sebanyak 130 paket yang ditaruh dalam ember besar, sebanyak 200 nasi bungkus disalurkan, termasuk 25 dus mie instan dan air mineral.
Penyaluran bantuan masih tetap dilanjutkan di beberapa titik lokasi yang belum tersentuh terutama lokasi yang cukup di parah di Kecamatan Narmada. (sat)