Gempa Lombok Memicu Terbentuknya Sesar Baru

- Advertisement -

HarianNusa.com, Mataram – Gempa Lombok yang bermagnitudo 7,0 Mw (moment magnitude)  membuat Tim Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Gerakan Tanah terjun ke lokasi gempa di Lombok Utara untuk melakukan pemetaan kerusakan geologi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ir. Kasbani, M.Sc menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian, Tim Tanggap Darurat menemukan adanya sesar baru yang diberi nama Sesar Naik Lombok Utara.

- Advertisement -

“Hasil analisis Tim Tanggap Darurat Badan Geologi terjadi kerusakan berat dengan VIII MMI akibat gempa bumi M 6.4 terkonsentrasi di Dusun Malempo, Desa Obel obel; Dusun Ketapang, Desa Madayin di Kecamatan Sambelia dan Desa Sajang, Kecamatan Sembalun Kab Lombok Timur. Di ketiga lokasi tersebut ditemukan retakan-retakan tanah yang berarah barat-timur. Retakan ini yang menyebabkan kerusakan berat pada bangunan yang dilaluinya,” ujarnya secara lugas.

Pada gempa bumi M 7.0 terjadi kerusakan berat dengan VIII MMI terkonsentrasi di Dusun Tampes, Desa Selengan; Dusun Braringan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, dan Desa Sambik Bengkol Kecamatan Gangga, Kab. Lombok Utara.

Daerah bencana tersebut tersusun oleh endapan kuarter berupa rombakan gunung api muda (tuff, breksi gunungapi, lava) yang telah mengalami pelapukan dan endapan aluvial pantai. Karakteristik dari endapan kuarter cenderung memperbesar guncangan gempa bumi.

- Advertisement -

“Pengamatan lapangan dan pemetaan detil memperlihatkan adanya deformasi di permukaan atau sesar permukaan (surface rupture) dan retakan tanah yang mengakibatkan kerusakan jalan dan bangunan. Sesar permukaan ditemukan di Desa Sambik Bengkol, Kecamatan Gangga; Dusun Beraringan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan; dan Desa Selengan, Kecamatan Kayangan. Retakan dan sesar permukaan yang ditemukan pada ketiga daerah tersebut secara umum berarah barat ke timur,” jelasnya.

Menurut analisis Tim Tanggap Darurat Badan Geologi, sesar permukaan tersebut yang berarah barat ke timur mengindikasikan dominan gerakan naik (thrust fault) dengan off set vertikal di Desa Sambik Bengkol, Kayangan dan Selengan bervasiasi antara 2 cm hingga maksimal 50 cm.

- Advertisement -

Sebaran off set vertikal ini merupakan sesar baru yang teridentifikasi setelah kejadian gempa bumi tanggal 5 Agustus 2018. Tim Tanggap Darurat Badan Geologi menyebut sesar permukaan ini sebagai Sesar Naik Lombok Utara berarah barat ke timur yang membentuk suatu zona sesar dengan sebaran utara ke selatan.

“Sesar naik Lombok Utara ini diperkirakan berasosiasi dengan Sesar Naik Busur Belakang Flores yang hingga kini diidentifikasi sebarannya di Laut Flores sebelah utara Pulau Lombok, Sumbawa, Flores hingga Wetar. Sesar permukaan ini yang menyebabkan kerusakan parah daerah yang dilaluinya,” pungkasnya.

Likuifaksi (liquefaction) atau pelulukan tanah yaitu berkurangnya ikatan antar butir tanah jenuh air akibat goncangan gempa bumi sehingga lapisan jenuh air tersebut bersifat seperti massa cair. Massa tanah yang mencair ini memancar ke permukaan melalui retakan tanah. Likuifaksi mengakibatkan kerusakan pada segala jenis bangunan yang berada di atasnya. Lokasi likuifaksi tersebar di Kecamatan Gangga, Kayangan dan Bayan. Semua bangunan yang dilalui oleh retakan, rekahan tanah dan likuifaksi semuanya roboh/rusak berat.

Menurutnya, kerusakan bangunan di lokasi bencana diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu: bangunan tersebut dirancang tidak tahan gempa bumi, jarak yang dekat dengan sumber gempa bumi (sesar aktif) sehingga akan mengalami goncangan gempa bumi kuat, dibangun pada endapan rombakan gunungapi muda, endapan aluvial yang jenuh air, proses retakan tanah, pensesaran permukaan dan likuifaksi.

Hingga saat ini, tidak ada peningkatan aktivitas gunungapi di Indonesia termasuk Gunung Rinjani dan Gunung Agung yang lokasinya berdekatan dengan pusat gempa bumi. Sebelum gempa bumi terjadi status aktivitas Gunung Rinjani berada pada level II (Waspada) dan Gunung Agung pada level III (Siaga), dan setelah kejadian status aktivitasnya masih tetap.

Potensi Gempa Susulan Semakin Kecil

Sesar atau Patahan Naik Lombok Utara berdasarkan penelitian memiliki kekuatan maksimum M. 7,4. Jika berpegangan pada informasi tersebut, maka kejadian gempa bumi pada sumber yang sama, dengan kekuatan lebih besar M 7.0, mempunyai probabilitas/kemungkinan yang kecil.

Kendati demikian, atas peristiwa gempa bumi dan terbentuknya sesar baru tersebut, dikeluarkan rekomendasi teknis untuk masyarakat dan Pemda setempat. Berikut rekomendasinya:

  1. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.
  2. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas BPBD dan Pemerintah setempat, serta tidak mudah terpancing oleh isu – isu yang tidak bertanggung jawab mengenai kejadian gempa bumi dan tsunami.
  3. Bangunan vital, strategis dan mengundang konsentrasi banyak orang (perkantoran, ruko, pasar, sekolah, dll) dibangun mengikuti kaidah-kaidah bangunan tahan gempa bumi.
  4. Agar dihindari membangun pada bagian bawah, tengah dan atas lereng terjal yang telah mengalami pelapukan karena akan berpotensi terjadinya gerakan tanah/ longsor yang dipicu oleh gempa bumi.
  5. Bangunan yang terletak pada zona pergeseran tanah dan retakan tanah dalam dimensi besar dan panjang agar digeser sekitar 20 meter dari retakan utama, yaitu di Desa Sambik Bengkol, Kecamatan Gangga; Dusun Beraringan, Desa Kayangan Kecamatan Kayangan; dan Desa Selengan Kecamatan Kayangan.
  6. Bangunan yang terletak pada zona likuifaksi dapat dibangun kembali dengan menerapkan kaidah bangunan tahan gempa bumi.
  7. Sosialisasi, simulasi, dan pelatihan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur sebaiknya dilaksanakan secara reguler.
  8. Agar Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur segera merevisi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) berdasarkan peta kawasan rawan bencana geologi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencakup bencana gempa bumi, tsunami, gunungapi dan gerakan tanah.
  9. Agar Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur memasukkan materi kebencanaan geologi (letusan gunungapi, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah) ke dalam kurikulum pendidikan. (sat)
- Advertisement -
Selasa, Juli 22, 2025

Trending Pekan ini

Masyarakat NTB Bersuka Cita Sambut FORNAS VIII 2025

HarianNusa, Mataram - Masyarakat Nusa Tenggara Barat, mengaku antusias...

Panitia Fornas 2025 Siapkan Information Center untuk Mudahkan 20 Ribu Peserta

HarianNusa, Mataram - Panitia Pelaksana Festival Olahraga Masyarakat Nasional...

Dinas Kominfotik NTB Gencarkan Sosialisasi Fornas VIII, Libatkan Pelayanan Publik dan UMKM

HarianNusa, Mataram - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik)...

Desentralisasi Transportasi di FORNAS VIII NTB: Kontingen Leluasa Pilih Opsi Mobilitas Sendiri

HarianNusa, Mataram – Panitia Pelaksana Festival Olahraga Masyarakat Nasional...

Gubernur NTB Lantik 21 Pejabat Struktural, Ini Daftar Namanya

HarianNusa.Com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, melantik 21...
Selasa, Juli 22, 2025

Berita Terbaru

PLN Jaga Keandalan Listrik Saat Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden Prabowo

HarianNusa, Lombok Barat – PT PLN (Persero) memastikan keandalan...

FORNAS VIII 2025 Dongkrak Perekonomian UMKM, Perhotelan Hingga Pelaku Transportasi di NTB 

HarianNusa, Mataram -  Penyelenggaraan Festival Olahraga Masyarakat  Nasional (FORNAS)...

Berkah FORNAS VIII 2025, Pengusaha Transportasi di Mataram Sampai Kekurangan Unit

HarianNusa, Mataram - Berkah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS)...

Fun Walk Penas, Bupati LAZ : Masyarakat Sehat dan UMKM Gembira

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terus...

Panitia Fornas 2025 Siapkan Information Center untuk Mudahkan 20 Ribu Peserta

HarianNusa, Mataram - Panitia Pelaksana Festival Olahraga Masyarakat Nasional...

Masyarakat NTB Bersuka Cita Sambut FORNAS VIII 2025

HarianNusa, Mataram - Masyarakat Nusa Tenggara Barat, mengaku antusias...
Selasa, Juli 22, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!