HarianNusa.com, Lombok Barat – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Drs. Agus Gunawan mengajak masyarakat untuk segera bangkit, terutama di sektor ekonomi, melalui pasar. Menurutnya, melalui pasarlah perekonomian bisa bangkit.
“Dari pasar kita coba bangkit. Dari pasar kita bangkitkan perekonomian sehingga bisa bangkit yang lain-lainnya,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Acara Serah Terima Pasar Darurat Gunungsari, Sabtu (25/8).
Agus menjelaskan, los pasar yang diserahterimakan ini merupakan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat. Jumlahnya sebanyak 100 los dan bertempat di utara GOR Mini Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
Bangunan pasar darurat ini sendiri terbuat dari kayu usuk dan beratapkan seng. Luas per lapak 1,5 x 2 meter.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Baznas atas prakarsanya. Kami berharap jumlahnya nanti dapat ditingkatkan,” harapnya.
Selain bantuan dari Baznas, lanjut Agus, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) RI juga telah membantu 25 lapak dengan bahan tenda berwarna biru. Kedepannya ia berharap Kementerian Perdagangan memberikan tambahan 100 buah lapak tenda lagi agar bisa menampung semua pedagang yang jumlahnya 550 orang.
Ia mengatakan walaupun pasar sementara ini ditepati untuk 1-2 tahun, namun ini bukan pasar darurat sembarangan. Pihaknya akan membuatnya sebaik mungkin sambil menunggu pasar baru dibangun. Saat ini ia dan konsultan tengah merancang gambar atau denah pasar tradisional namun refresentatif.
“Kita sedang rancang gambarnya, di mana MCK, tempat parkir, tempat distribusi barang dan lain sebagainya. Kita akan kerjakan bertahap. Jadi mohon kepada para pedagang supaya bersabar,” pintanya.
Menurutnya, sebagus apapun pasar darurat, tentunya tidak bisa ideal. Ia berkeyakinan, 6 hektar kawasan pasar darurat ini akan menjadi kawasan strategis di masa mendatang.
Lebih jauh ia menjelaskan, kondisi Pasar Gunung Sari akibat gempa beberapa waktu lalu saat ini sudah tidak layak. Ini sesuai standarisasi nasional. Untuk itu pihaknya melakukan tindakan responsif dengan mengevakuasi pedagang dari pasar lama ke pasar darurat ini.
“Kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Sebab kalau terjadi apa-apa, kita juga yang akan bertanggung jawab,” ujar Mantan Camat Batu Layar itu.
Sementara itu Direktur Micro Finance pada Baznas Pusat, Noor Aziz menjelaskan, pembangunan pasar darurat ini dimulai 17 Agustus lalu. Sampai sekarang sudah selesai terbangun 100 los pasar. Adapun pembangunan yang masih berlangsung adalah dari pedagang sendiri yang nanti turut meramaikan lokasi pasar.
Salah seorang pedagang bubur dari Dusun Perempung-Sandik, Inaq Fatmah, mengaku gembira dengan adanya pasar darurat ini. Sebab ia sudah tidak berani lagi berdagang di pasar lama yang sudah retak-retak.
Hal senada disampaikan inaq Ibah dari Medas-Gunung Sari yang berjualan ikan laut.
Namun keduanya berharap agar Pemerintah segera membuatkan akses jalan turun ke sawah menuju lokasi pasar darurat.
Karena saat ini akses jalannya belum ada sehingga para pedagang harus melewati parit dengan jembatan titian kecil.
“Kami tidak bisa bawa gerobak kemari,” ujar Inaq Ibah. (f3)